Penulis: Puji Sartika
Wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA-– Free sex di Indonesia kini semakin meningkat bahkan sudah semakin parah, anak remaja sekarang sungguh sudah diberi kebebasan melakukan hubungan seks. Seperti berita yang lagi viral bahwa anak usia 10 tahun sudah melakukan hubungan seks dengan temannya yang berusia 13 tahun.
Dia mengaku melakukannya pada saat dia menginap dirumah kawannya tersebut. Berita ini beredar karena ada seorang dokter kandungan yaitu Dr. Yulfa yang menyatakan ternyata selaput darahnya telah robek. Hal ini diketahui saat tante dari anak tersebut mendatangi dokter Yulfa untuk melakukan pemeriksaan terhadap sang keponakan, dikutip dari TribunJakarta.com.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah melakukan survei, bahwa ada lima kota terbesar di Indonesia yang memiliki jumlah seks bebas tertinggi seperti, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Malang dan Sragen.
Menurut survey yang dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa anak remaja yang melakukan hubungan seks bebas itu rata-rata usia 16-17 tahun ada sebanyak 60 persen, usia 14-15 tahun sebanyak 20 persen dan usia 19-20 tahun itu ada 20 persen, artikel ini dikutip dari Solopos news.
Di masa lalu budaya seks bebas hanya dilakukan oleh orang Eropa, karena orang Indonesia dulunya hanya mengenal adat dan istiadat dari nenek moyang, budayanya pun lebih mengikuti orang Timur Tengah.
Sungguh sangat miris, bila kita melihat apa yang dilakukan generasi sekarang ini, mereka sudah kebablasan seakan-akan mereka tidak mempunyai moral. Apalagi malah didukung oleh pemerintah yang mengusulkan untuk menyediakan alat kontrasepsi gratis seperti kondom.
Apakah ini cara yang baik untuk menurunkan angka seks bebas di Indonesia?
Lalu apa yang harus kita lakukan untuk bisa memutuskan rantai pergaulan bebas?
Meski masyarakat Indonesia mayoritas muslim, namun telah lama Indonesia mengadopsi sistem kapitalisme sebagai sistem yang mengatur pemerintahan. Sistem kapitalisme ini berasaskan sekulerisme yang mana kehidupan agama dan kehidupan umum terpisah. Sehingga agama hanya diterapkan ditempat-tempat ibadah saja. Namun untuk urusan umum masyarakat bebas memilih jalan hidupnya. Maka tak heran jika para remaja saat ini memilih jalan pergaulan bebas karena jauhnya mereka dari agama.
Tentu hal ini membuat resah dan menjadi kekhawatiran bersama. Karena pergaulan bebas ini akan berakibat pada semakin massifnya kehamilan diluar nikah dan memunculkan semakin maraknya aborsi di kalangan remaja. Hal ini pula akan berdampak pada putusnya pendidikan di usia belia. Kondisi seperti ini seperti lingkaran setan karena para remaja yang mengandung ini kelak akan mendidik anaknya dengan apa dan bagaimana? Mengingat mereka sendiri tak mendapatkan pendidikan yang cukup karena terputus sekolah akibat ulah seks bebasnya.
Islam dengan tegas melarang kita untuk tidak melakukan perbuatan yang mendekati zina, setiap perbuatan manusia harus didasarkan dengan syariat Islam. Islam sangat sempurna dalam mengatur segala aspek kehidupan secara menyeluruh, Islam juga memiliki mekanisme dalam mewujudkan kehidupan yang Islami dan membentuk generasi Qur’ani.
Sebagaimana yang Allah katakan didalam Alqur’an,
وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً
“Dan jangan dekati zina! Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (TQS. Al-Isra’:32)
Islam melarang segala hal yang mendekati zina seperti tidak berikhtilat (bercampur baur), khalwat (berduaan dengan yang bukan mahram), apalagi sampai berzina. Islam juga melarang kita kaum wanita untuk membuka aurat dengan maksud ingin kemolekan tubuhnya bisa dilihat orang, mengumbar kecantikannya agar dipuji banyak orang.
Islam sangatlah indah, karna sudah mengatur sedemikian rincinya tentang kita, kita akan merasa jauh lebih nyaman bila negara kita menerapkan syari’at Islam, bagaimana tidak orang tua tidak perlu lagi merasa khawatir bila anak-anaknya berada diluar rumah, dan lingkungan sekitarnya pun akan terjamin.
Semoga Allah memberikan hidayah taufiknya kepada kita semua. Wallahu Ta’ala A’lam Bishawab.
Views: 16
Comment here