Surat Pembaca

Perlu Upaya Solutif Atasi Persoalan Sampah

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA-– Dilansir dari pikiranrakyat.com (30/5), bahwa persoalan sampah di setiap daerah masih menjadi momok yang mengerikan. Di Kabupaten Bandung misalnya, tumpukan sampah seolah menjadi pemandangan yang lazim. Bahkan di beberapa tempat menjadi tempat pembuangan sampah sementara. Hal ini mengganggu warga yang tinggal di sekitar pembuangan sampah itu karena tidak sedap dipandang dan dicium.

Menurut warga sekitar dengan adanya tumpukan sampah tersebut terkesan jorok. Meskipun sekali waktu pernah dilakukan pembersihan namun tumpukan sampah tersebut kembali menggunung. Pemasangan spanduk pun seolah tidak efektif menghilangkan sampah liar. Tumpukan sampah liar tersebut bukan hanya berada di jalan desa, tetapi juga di jalan raya sebagaimana terjadi di Jalan Raya Kopo-Soreang dan Jalan Raya Gading Tutuka, bahkan di kawasan perumahan elite Taman Kopo Indah.

Menurut Ketua DPRD Kabupaten Bandung Sugianto, masalah tumpukan sampah ini membutuhkan solusi yang komprehensif, lebih terstruktur, sistematis, dan masif tidak boleh ada ego sektoral, karena perlu dilakukan bersama oleh pemerintah dengan masyarakat.  Menurutnya lagi, belum adanya upaya yang solutif dari Pemkab Bandung untuk mengatasinya maka selama itu pula tumpukan sampah akan terus menghantui.

Masalah sampah belum sepenuhnya ditangani baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Sejumlah gerakan oleh lembaga pemerhati lingkungan harus berupaya keras. Gagasan dan langkah taktis pun dilakukan, tapi permasalahan sampah ini belum terselesaikan. Tidak adanya sanksi tegas bagi orang yang membuang sampah pun menjadikan masyarakat tidak takut untuk membuang sampah.

Sulitnya menyelesaikan masalah tumpukan sampah diakibatkan oleh cara pandang hidup masyarakat atau ideologi sebuah negara. Yaitu ideologi kapitalisme yang melahirkan sikap individualisme yang membuat masyarakat kurang kesadaran tentang arti pentingnya kebersihan. Ketidakpedulian masyarakat terhadap kebersihan ini merupakan salah satu ciri dalam sistem saat ini. Asas dari sistem kapitalisme saat ini adalah memisahkan agama dari kehidupan yang jauh dari kata takwa.

Jadi sangat wajar kalau masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan tidak peduli terhadap orang lain meskipun apa yang dilakukannya merugikan dan mengganggu kenyamanan hidup orang lain. Selain itu gaya hidup konsumtif masyarakat yang selalu ingin membeli apapun meskipun barang tersebut tidak dibutuhkannya. Hal ini pun didukung oleh media yang mempengaruhi dan memfasilitasi sifat konsumtif masyarakat. Yang lebih parah lagi gaya hidup konsumtif masyarakat dijadikan sebagai sesuatu yang dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Inilah penyebab masyarakat sulit untuk memilah mana yang menjadi kebutuhan dan mana keinginan.

Paradigma kapitalisme yang hanya mengutamakan kepentingan korporasi adalah faktor yang menyulitkan niat untuk mewujudkan kelestarian lingkungan. Karena hasrat untuk mendapatkan keuntungan itu yang membuat kurangnya kesadaran untuk memperhatikan lingkungan.  Begitu pun dengan pemerintah yang abai terhadap masalah yang dihadapi oleh rakyatnya. Pemerintah tidak bertanggungjawab atas pengelolaan sampah dan membiarkan tumpukan sampah disekitar lingkungan dimana masyarakat hidup. Pemerintah lebih mementingkan kepentingan korporasi daripada kepentingan rakyatnya.

Maka dari itu, perlu solusi yang efektif dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tumpukan sampah ini. Ketika pemerintah dalam sistem kapitalisme tidak memberikan solusi yang efektif tentu ada sistem lain yang mempunyai solusi yang dapat menuntaskannya, yaitu sistem  Islam. Sistem Islam berasal dari Sang Maha Pencipta yaitu Allah SWT yang berasaskan akidah Islam. Kelestarian lingkungan dalam Islam merupakan poin penting dalam pembangunan. Islam sangat memperhatikan lingkungan. manusia wajib menjaga lingkungan dan menjauhi segala aktivitas yang dapat merusak lingkungan. Dimulai dari individu yaitu dengan memilah kebutuhan dan keinginan.

Dalam tataran negara, sangat penting bagi penguasa untuk memberikan edukasi agar masyarakat hidup hemat tidak bermewah-mewahan meskipun tidak ada batasan dalam Islam untuk memiliki barang tertentu yang penting tidak merusak lingkungan. Karena Allah SWT berfirman ;
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya…” (QS. Al-A’raf: 56)

Atas dasar keimanan kepada Allah SWT, masyarakat dengan sendirinya akan menjaga lingkungan serta mengubah paradigma konsumerisme. Maka dari itu sangat dibutuhkan peran negara dalam mengatasi permasalahan sampah ini. Wallahu’alam bishshawab

Sumiati

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 10

Comment here