Surat Pembaca

Pinjol, Aktivitas Riba yang Menggurita

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Rina Apriliani

wacana-edukasi com, SURAT PEMBACA– Sungguh miris, aktivitas riba, kini semakin hari semakin menggurita di tengah masyarakat. Dengan kondisi ekonomi yang semakin hari menghimpit masyarakat, hutang seakan akan telah menjadi solusi untuk semua permasalahan Ekonomi rakyat. Selain berhutang ke bank, masyarakat kini mulai banyak tergoda untuk melakukan transaksi pinjaman online (pinjol). Pinjol banyak diminati masyarakat karena persyaratannya yang lebih mudah. Maka tidak aneh, banyak dari kalangan masyarakat yang tergiur dengan transaksi ini.

Fakta menunjukkan pinjol ini tidak hanya diminati oleh masyarakat menengah ke bawah saja, tetapi masyarakat menengah ke atas pun menjadi salah satu peminatnya. Parahnya kondisi ini seolah-olah sudah mulai lumrah di masyarakat.

kondisi ini jelas tidak terjadi begitu saja. ada banyak sebab yang bisa menjadi pemicunya. mulai dari tataran sistem kehidupan. Bisa kita lihat sistem kehidupan kapitalis dengan Paham hidup materialisme nya menstandarkan kebahagiaan hidup dengan meraih sebanyak-banyaknya materi, melihat standar kesuksesan dari materi, semakin kaya, semakin tinggi jabatan dianggap semakin sukses hidupnya. kondisi ini jelas, bagi rakyat yang perlu afirmasi sebagai seorang yang sukses menuntut gaya hidup mewah atau menuntut untuk bisa menghalalkan segala cara demi bisa mendapatkan uang sebanyak-banyak nya, termasuk dengan hutang, kerjaan yang haram dan lain sebagainya.

Sayang nya untuk beberapa kalangan masyarakat yg tidak mampu secara ekonomi menjadikan pinjol ini sebagai solusi terakhir untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahkan mirisnya beberapa masyarakat menyebutkan pinjol ini sebagai solusi dewa untuk mengatasi problem ekonomi mereka. Padahal, faktanya pinjol ini begitu kejam.
Banyak kasus ketika proses cicilan tidak lancar, mereka bisa menagih para nasabahnya dengan cara meneror, mengancam, mengintimidasi yang akhirnya banyak nasabah yg berujung depresi bahkan sampai bunuh diri.

Inilah salah satu hasil dari diterapkannya sistem ekonomi yang salah, yaitu sistem ekonomi kapitalis-sekuler buatan manusia. Paham yang hanya memikirkan manfaat saja tanpa memikirkan dampak baik buruknya bagi rakyatnya, karena bagi mereka yang penting ialah meraup keuntungan sebanyak banyaknya tanpa berpikir dampak baik buruknya.

Dan untuk mewujudkan masyarakat yang bersih dari ribawi, dibutuhkan sistem yang dapat memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan dengan tuntas sampai ke akar-akarnya, sehingga tidak menimbulkan akar permasalahan baru bagi umat.

Sistem itu adalah sistem Islam. Sistem yang memiliki seperangkat aturan yang sempurna dan paripurna, dan sudah jelas, aturan itu dibuat langsung oleh allah sang pencipta kehidupan. yakni untuk mengatur jalannya seluruh aspek kehidupan manusia, tanpa ada yang akan merasa dirugikan. Karena dengan menerapkan syariat Islam secara kaffah (menyeluruh) sejatinya dapat menghapuskan praktek jalannya riba. Itu semua terbukti dengan banyaknya torehan-torehan tinta emas dalam sejarah peradaban manusia ketika hidup dalam Daulah Islamiyah yang menerapkan Syariat Islam.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 30

Comment here