Wacana-edukasi.com — Semilir angin yang berembus kencang di bulan Februari 2021 ini, membuat banyak pepohonan menjadi tumbang, kadang terlihat pula banyak dahan yang patah bergelimpangan. Dedaunan pun rontok hingga jalanan dan halaman terlihat kumuh.
Meskipun siang dan malam angin kencang tak kunjung henti, namun masih banyak juga pohon yang tumbuh indah menjulai. Tentunya yang tersisa adalah pohon pilihan, yang memiliki akar yang kuat. Batang dan ranting yang kukuh, dan daun yang lebat.
Begitulah gambaran kehidupan manusia saat ini. Diuji dengan berbagai macam jenis ujian. Ada yang diuji dari segi kekurangan materi sehingga untuk memenuhi kebutuhan pokok kesulitan, atau sebaliknya ambisi ingin memiliki materi lebih sehingga lupa waktu untuk menunaikan hak Allah Swt. Ada juga yang diuji dari segi fisik dan psikis dalam mempertahankan akidah.
Terkhusus kepada hamba Allah yang sedang menapaki petunjuk jalan yang lurus “As-shirothol Mustaqim” tentunya sedari dini mempersiapkan diri menjadi bibit yang unggul. Rutin menghadiri majlis ilmu sehingga membawa perubahan kepada cara berpikir “mustainir” berpikir cemerlang. Tidak mudah “baperan” dengan situasi dan kondisi yang melalaikan seperti terbuai dengan tayangan televisi. Tentu hal ini tidak mudah dilakukan begitu saja. Butuh kekuatan, daya, dan upaya yang optimal. Semakin tinggi pohon itu menjulai pasti terpaan angin yang didapatkan semakin kuat.
Maka yang dilakukan pertama sekali adalah mengetahui, sebagai umat Islam adalah bibit yang unggul. Allah Ta’ala berfirman,
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imron: 110)
Nah, setelah itu menyiapkan diri agar memiliki akar yang kokoh sehingga tidak mudah tumbang meskipun diterpa dengan berbagai macam ujian. Yaitu dengan memahami bahwa tujuan manusia hidup di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah Swt. dan setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban di Yaumil Akhir nanti. Itulah gambaran Akidah Islam diumpamakan bagaikan akar yang kokoh.
Dengan demikian jika hendak melakukan segala sesuatu maka harus disandarkan kepada perintah dan larangan Allah Swt. Berdasarkan hukum halal dan haram. Sehingga, tidak mudah tergoda dengan bunga yang indah terlihat tetapi busuk. Yaitu bunga riba. Tidak terhipnotis dengan mode kebebasan berpakaian dan lain sebagainya. Meninggalkan perkara yang makhruh apalagi perbuatan haram.
Sehingga apa pun perbuatan nya pasti melahirkan amalan salihatan. Berdaun lebat, berbuah segar, dan tidak akan tumbang oleh arus era digital.
Sunaini, S.Pd. – Kota Batam
Views: 75
Comment here