Wacana-edukasi.com –Kasus penistaan agama kembali terjadi baru-baru ini. Melalui video yang diunggah oleh salah seorang dari peserta di instagram story yang kemudian viral setelah di unggah oleh akun twitter @kamu5iapaa. Dalam video tersebut terlihat sekelompok remaja tengah mabuk saat melakukan pesta miras. Mirisnya pesta miras yang mereka lakukan diiringi dengan lagu Islami. Bahkan terdengar jelas salah seorang dari mereka mengatakan “eh nabi Muhammad juga mabuk” (tribunenews.com, 23/6/21)
Pernyataan ini jelas merupakan penistaan terhadap nabi yang sangat dicintai oleh umat muslim. Lagi-lagi umat muslim disakiti dan dibuat emosi. Belum tuntas kasus penistaan agama sebelumnya malah muncul kasus baru. Hal ini memungkinkan akan membuat rasa kepercayaan umat muslim kepada penegak hukum mulai luntur, dikarenakan tidak tegasnya menangani kasus penistaan agama yang terus berulang.
Inilah potret buruk generasi muda yang tumbuh pada sistem sekularisme liberalisme. Paham ini menafikkan agama pada kehidupan dan menjunjung tinggi kebebasan. Bebas melakukan hal yang diinginkan, bebas bertingkah laku dan bebas bicara. Agama tidak boleh mengatur hidup manusia. Akhirnya hidup dengan aturan yang dibuat berdasarkan kemauan dan kepentingan segelintir manusia.
Faktanya dari kebebasan ini muncul hal-hal buruk yang dilarang agama (Islam). Misalnya zina, judi, mabuk-mabukan, hubungan sesama jenis, bahkan sampai pembunuhan.
Bertolak belakang dengan sistem Islam. Semua urusan kehidupan manusia telah diatur dalam Al-quran. Aturan tersebut dibuat langsung oleh Allah swt. Allah sebagai Al-Khalik (pencipta) dan juga sebagai Al-Muddabir (pengatur). Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah sudah sewajarnya patuh dan tunduk pada aturan-aturan yang telah ditetapkan Allah. Salah satu contohnya yaitu larangan meminum minuman keras (khamar) karena minuman ini dapat menyebabkan orang menjadi mabuk sehingga tidak bisa berfikir dengan jernih. Karenanya Allah mengharamkan minuman keras.
Sebagaimana firman Allah swt: “Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung”. (TQS: Al-Ma’idah ayat 90).
Nabi Muhammad saw adalah seorang rasul dan utusan Allah yang mulia. Didalam diri Nabi menjadi suri tauladan bagi umat muslim di seluruh dunia. Maka sangat tidak pantas menghujat nabi dengan hal-hal buruk. Apalagi dilakukan oleh sekelompok anak muda.
Maka disinilah peran pemerintah dalam hal mengurus rakyatnya, dibantu masyarakat dan keluarga seharusnya bisa mencetak generasi terbaik bukan generasi pemabuk. Karena di pundak merekalah negara ini akan dititipkan. Jika pemerintahannya baik maka rakyatnya juga baik, begitupun sebaliknya.
Yulyanty Amir — Palembang
Views: 9
Comment here