Oleh : Ermawati
Wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Pemerintah berencana melanjutkan proyek kereta cepat. Setelah Jakarta-Bandung, proyek kereta cepat akan dilanjutkan hingga Surabaya. Dengan adanya kereta cepat, Jakarta-Surabaya bisa ditempuh dengan waktu 4 jam. Proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya ini akan melewati sejumlah wilayah. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, perencanaan kereta cepat Jakarta-Surabaya sedang disusun. Menurutnya, perencanaan itu tak mungkin dilakukan tanpa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). finance.detik.com (28/10/2023)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung tancap gas dalam upayanya mengembangkan pembangunan kereta cepat. Tak lama setelah Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh diresmikan pengoperasiannya, Jokowi bakal ke China membicarakan kelanjutan kereta cepat itu sampai ke Surabaya. Jokowi bakal kunjungan kerja ke China. Menteri BUMN, Erick Thohir, mengungkapkan selain membahas proyek kereta cepat, kunjungan Jokowi juga akan membahas kerja sama percepatan energi terbarukan, infrastruktur, dan juga perdagangan. m.kumparan.com(15/10/2023)
Proyek kereta api cepat di tengah ketersediaan berbagai sarana transportasi arah Surabaya mengundang tanya, untuk siapa sejatinya Pembangunan tersebut?
Kereta Cepat arah Surabaya memiliki jarak tempuh yang lebih panjang dari sebelum nya Jakarta-Bandung. Yang pastinya ini akan berdampak pada biaya uang lebih besar, sebelumnya proyek kereta cepat mendapat biaya dari pinjaman maka tidak menutup kemungkinan sekarangpun akan sama, padahal hutang negara sudah numpuk, ditambah berhutang kembali hanya untuk pembangunan kereta cepat yang tidak tahu untuk siapa ini. China menjadi tujuan utama dalam peminjaman dana proyek ini namun perlu di ketahuai bahwa di balik pinjaman yang di berikan tidak mungkin tanpa ada tujuan yang di inginkan oleh China pada Indonesia.
Hari ini yang lebih dibutuhkan rakyat adalah sarana transportasi yang aman dan murah, bukan mewah dan mahal, sebab tidak mudah mendapatkan penghasilan di tengah sistem kapitalis saat ini. Harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung saja berkisar Rp250.000. Berarti rakyat perlu membayar lebih mahal lagi untuk Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Namun biaya yang begitu mahal ini tidak bisa di rasakan oleh seluruh rakyat tapi hanya orang yang memiliki banyak uang, seperti jalan tol saja hanya segelintir orang yang bisa menikmatinya, begitupun kereta cepat ini. Sehingga tranportasi mahal ini tidak memudahkan rakyat dalam menggunakan fasilitas transportasi.
Pembangunan dalam Islam tak lain untuk memenuhi kebutuhan rakyat, bukan untuk melayani Sebagian kecil rakyat. Sebab Islam memiliki sistem kehidupan yang cara pandangnya sangat khas tentang pembangunan, negara yang pastinya memiliki kewajiban mengurusi seluruh kebutuhan rakyatnya.
Dalam Islam seorang Khalifah atau Imam wajib menyediakan fasilitas transportasi untuk rakyat dengan aman, nyaman dan murah, yang masuk warga negara daulah Islam maka wajib dilayani.
Negara tentunya tidak akan mencari hutangan keluar negeri jika mau membangun fasilitas umum seperti transportasi untuk rakyat, melainkan dari baitulmal yang mendapatkan pemasukan dari fai, jizyah, ganimah, pengelolaan sumber daya alam dsb.
Meski Islam membolehkan investasi, Islam memiliki mekanisme untuk menjamin keberlangsungan pembangunan secara mandiri sesuai dengan syariat islam. Sehingga tidak mungkin Khilafah akan melakukan investasi atau kerja sama dengan negara yang jelas memusuhi Islam. Wallahu a’lam bish showab
Views: 2
Comment here