Oleh : Salsabillah Aisyah Putri (Aktivis Generasi Peradaban Islam)
Wacana-edukasi.com, OPINI– Allahuma barik lana fii raajaba wa sya’bana wa balighna ramadhana. Kehadiran bulan Rajab di setiap tahunnya senantiasa disambut dengan gembira oleh kaum muslim, karena bulan Rajab adalah bulan menanam sebelum menyiram (Sya’ban) dan menuai (Ramadhan) kebiasaan baik.
Bulan ini memiliki keistimewaan yang lebih karena bulan ini Allah tetapkan sebagai salah satu dari empat bulan haram yang Allah tetapkan dalam Al-Qur’an. Firman Allah ta’ala dalam surah At-Taubah ayat 36 yang artinya “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa”.
Allah Swt. menegaskan kemuliaan dan kesucian ada pada bulan haram diantaranya adalah bulan rajab. Maka hal terbaik untuk mengisi bulan haram ini adalah dengan semakin bertaqarrub (mendekatkan) diri kepada Allah Yang Maha Besar.
Dalam momentum yang istimewa ini, umat Islam dapat berlomba-lomba dalam kebaikan untuk melakukan amal solih. Beragam amal solih yang dapat dilakukan seorang muslim ialah menegakkan sholat wajib dan sunah, tadarus Al-Qur’an, berpuasa, membasahi bibir dengan kalimat zikir, berdakwah dan lainnya.
Salah satu amalan cerdas yang dapat dilakukan oleh seorang muslim ialah berdakwah. Dakwah adalah salah satu rangkaian dalam menyusun perubahan ke arah yang benar. Dakwah pun sudah dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Aktivitas dakwah ini bertujuan untuk menyadarkan umat agar menjadikan Islam sebagai satu-satunya problem solving (pemecah masalah) dalam kehidupan. Hanya dengan cara itulah umat tidak akan mudah menerima dan tidak mudah percaya dengan pemikiran-pemikiran rusak seperti sekulerisme (paham pemisahan agama dari kehidupan), moderat (menerima ide barat).
Banyak Tapi Seperti Buih
Potret umat Islam saat ini yang tidak berada dalam potensi kekuatannya bak buih di lautan. Jumlah banyak namun tidak berdaya dari cengkraman musuh-musuh Islam. Nampak penjajahan yang dialami muslim Palestina adalah bukti ketidakmampuan umat Islam seluruh dunia dalam menjawab panggilan saudaranya yang sedang terzolimi, khususnya para pemimpin negeri-negeri Islam yang hanya mampu beretorika dan mengirim bantuan kemanusiaan tanpa menyentuh akar permasalahan. Sungguh hidup di dalam naungan selain Islam terbukti menyengsarakan umat dalam segala aspek kehidupan.
Maka dakwah Islam Kaffah adalah jawaban untuk menyelamatkan umat dari derasnya informasi yang tidak baik dan ketidakpedulian yang lahir dari peradaban barat. Allah ta’ala memberikan umat Islam label sebagai umat terbaik (khayr ummah) untuk manusia dalam firmanNya surah Ali-Imran ayat 110 yang artinya _”Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik”_ , label umat terbaik hanya bisa kembali ke pangkuan umat Islam jika umat Islam memenuhi persyaratan yang telah diberikan, diantaranya dalam firman Allah surah Ali-Imran ayat 104 yang artinya _”Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung”._
Untuk kembali menjadi umat terbaik tentu ada banyak pengorbanan yang harus dilakukan baik dengan harta, tenaga maupun pikiran. Bulan Rajab ini merupakan momen yang tidak boleh dilewatkan untuk kita melakukan amal dakwah, karena dengan dakwah lah kemuliaan Islam akan didapatkan kembali. Maka Allah ta’ala menjanjikan keberuntungan bagi siapapun yang menempuh jalan ini. Tentu keberuntungan yang terbaik dari sisiNya.
Dakwah untuk menyadarkan umat kembali pada kehidupan Islam merupakan kewajiban kita semua. Hanya dengan Islam kehidupan dunia akan selamat bahkan hingga akhirat. Negara yang menerapkan Islam akan menjadi Darussalam (negara bahagia) karena rahmat Allah tercurah limpahkan untuk negerinya. Seluruh urusan umat diatur oleh aturan Sang Khaliq yang Maha Adil. Sehingga kesejahteraan dapat dirasakan oleh semua pihak.
Islam hanya bisa bergandengan dengan wadah negara Khilafah. Ini sudah terbukti selama hampir 1400 tahun lamanya Khilafah Islamiyyah memimpin umat Islam dan umat manusia di seluruh penjuru dunia. Jika Khilafah Islamiyyah tegak maka kemuliaan Islam akan terpancar pada seluruh bulan, dan umat bisa berlomba-lomba dalam kebaikan setiap hari, karena di dukung penuh oleh negara.
Ajaran Islam yang sempurna bila tidak diamalkan dalam kehidupan tidak akan berarti apa-apa. Maka perjuangan untuk menegakkan kembali Khilafah Islam merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam. Seperti yang dicontohkan oleh Baginda Saw, beliau mempunyai kelompok dakwah ideologis di Mekah yang menyebarkan Islam, hingga negara Islam tegak di Yastrib (Madinah). Maka umat harus mencontoh apa yang pernah dilakukan Nabi SAW untuk meraih kemenangan hakiki. Meleburkan diri dalam kelompok dakwah ideologis, selanjutnya dakwah ke tengah-tengah umat dan bersama umat menyokong tegaknya Islam. Allahuakbar.
Views: 7
Comment here