Tabligul Islam

Rekonstruksi Sejarah untuk Kejayaan Negeri

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Liana Yulita ( aktivis muslimah)

Wacana-edukasi.com —  Akhir-akhir ini para pejabat pemerintahan selalu merevisi pernyataan yang sudah diungkapkan kepada ruang publik. Kali ini pelajaran sejarah yang katanya tidak diwajibkan SMA dan SMK menuai kontroversi, dan akhirnya direvisi dengan mengatakan “bahwa pelajaran sejarah hanya disederhanakan kurikulumnya”.

Melalui draft “Sosialisasi Penyederhanaan Kurikulum dan Asesmen Nasional” tertanggal 25 Agustus 2020 milik Kemendikbud yang diperoleh dari sumber Tirto, disebutkan pelajaran sejarah Indonesia hanya dipelajari siswa SMA/sederajat kelas 10. Bagi siswa kelas 11 dan 12 SMA/sederajat, pelajaran sejarah tidak wajib dipelajari; tidak berdiri tunggal dan digabung dalam pelajaran IPS. Sementara untuk siswa SMK, pelajaran sejarah justru ditiadakan dalam rencana kurikulum 2021—setelah dalam revisi kurikulum 2018 terjadi pengurangan jam belajar dari 2 jam (untuk kelas X, XI, XII) menjadi 3 jam (untuk kelas X).https://tirto.id/f4Lu .

Komisioner bidang pendidikan,KPAI, Retno listyarti pun mengatakan kan bahwa sebagai bangsa yang besar seharusnya menghargai sejarah bangsa itu sendiri. Bagaimana mau menghargainya kalau pelajaran tersebut tidak diberikan ujarnya di Jakarta,minggu 20 September 2020. (medcom.id)

Sejarah merupakan hal yang sangat penting dalam kemajuan sebuah bangsa. Dengan mempelajari sejarah tentunya generasi di kemudian hari akan lebih mengetahui tentunya siapa lawan dan siapa kawan. Seperti kita ketahui bahwa bebasnya penjajahan Negeri Ini dari negara asing maupun adanya kekejaman PKI yang terjadi adalah karena adanya jasa para ulama.

Memang benar perlu adanya revisi dalam pelajaran sejarah ,namun perlunya revisi lebih kepada merekonstruksi pelajaran sejarah dengan baik dan benar. Kebenaran dalam sejarah harus disampaikan secara akurat atau detil sesuai apa adanya bukan dibuat-buat,dikurangi maupun dilebihkan. Termasuk Bagaimana Islam sebenarnya berperan penting dalam sejarah bangsa ini. Islam yang saat itu memimpin dua pertiga dunia selama 13 abad. Bagaimana negara Islam (Khilafah) saat itu juga memiliki andil dan peranan dalam sejarah Indonesia. Hal ini Harusnya bukan ditutup-tutupi bahkan dimusuhi, melainkan harus disampaikan kepada generasi saat ini dan seterusnya agar bangsa menjadi maju dan mampu mengembalikan kegemilangan peradaban Islam lagi.

Dalam Islam, sejarah bukan hanya sekedar cerita,namun Ada kesan dan pesan yang mendalam pada sejarah tersebut. Bagaimana Allah SWT dan Rasulullah SAW Menyampaikannya dalam Alquran dan As sunnah. Karenanya keduanya dijadikan sebagai pedoman hidup, walaupun zaman berubah dari waktu ke waktu. Sejarah berfungsi sebagai peneguh hati, pengajaran, peringatan dan sumber kebenaran.

Allah SWT berfirman : “ Dan semua kisah rasul rasul, kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar dengan kisah itu kami teguhkan hatimu, dan didalamnya telah diberikan kepadamu (segala) kebenaran nasihat pelajaran dan peringatan bagi orang yang beriman. (QS.Hud:120).

Di dalam kitab mutabanat Berjudul Daulah Islam. Syekh taqiyuddin an nabhani Seorang mujtahid mutlak menyampaikan bahwa sangat sulit bagi seorang muslim untuk memperoleh gambaran tentang pemerintahan Islam Yang telah berjaya selama 13 abad ketika generasi saat ini belum pernah menyaksikan Daulah Islam yang menerapkan Islam. Apalagi mengetahui bahayanya pemikiran (tsaqofah) barat yang telah merasuki pemikiran kaum muslimin. Di satu sisi mereka memerangi penjajah namun di sisi yang lain mereka pun mengambil tsaqofahnya.

Islam mampu menjadi sebuah peradaban yang maju bukan hanya dari sekedar negara itu berhukum pada Islam namun mengemban Islam sebagai qiyadah fikriyah (kepemimpinan ideologis). Bagaimana membangun sebuah negara agar dapat melanjutkan kehidupan Islam kembali yang terpancar dari aqidah sekaligus menerapkan Islam di tengah-tengah masyarakat Islam agar merasuk ke dalam jiwa dan akal mereka dan kemudian mengemban dakwah islam ke seluruh penjuru dunia. Tentu saja metode (thariqah) dakwah yang diemban adalah thariqah dakwah Rasulullah Saw.

Oleh karena itu, kita perlu tahu bagaimana Rasul mendirikan Daulah Islam juga bagaimana orang kafir penjajah menghancurkan Daulah Islam dan bagaimana kaum muslim menegakkan kembali Daulah Islam. Karena Mendirikan Negara Islam (Khilafah) merupakan sebuah kewajiban yang telah Allah swt. tetapkan kepada kaum muslim bukan sekedar harapan yang dipengaruhi oleh hawa nafsu. Maka jika ini sebuah kewajiban maka ancamannya adalah siksa-Nya jika mengabaikan pelaksanaannya.

Wallahu a’lam bishowab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 4

Comment here