Surat Pembaca

Rusaknya Fitrah Keibuan, Buah Sekularisme

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Munculnya berbagai motif kasus pelecehan seksual memang sudah tidak asing lagi. Tetapi na’asnya kali ini beredar berita yang menyebutkan bahwa pelaku pelecehan seksual dilakukan oleh seorang ‘ibu’ pemilik rental Playstation di Jambi yang melakukan pelecehan seksual terhadap 11 anak laki-laki dan perempuan.

Dikutip dari tvonenews.com pelaku berinisial YS (25 thn) seorang ibu muda yang membuka bisnis rental playstation di kediamannya Alam Barajo, Kec. Alam Barajo, Kota Jambi melakukan pelecehan seksual terhadap sebelas anak laki-laki dan perempuan. Kronologi awalnya bermula ketika pelaku menyuruh sebelas anak tersebut mengintip dirinya berhubungan intim bersama suami melalui celah jendela rumahnya. Kemudian berlanjut dengan memaksa korban untuk memegang bagian-bagian intimnya hingga dipaksa nonton film dewasa.

Tak hanya sebelas anak, namun YS juga kerap menyuruh anak dibawah umur lainnya yang bermain di Playstation miliknya untuk memegangi dan meraba bagaian- bagian intim tubuhnya ketika suaminya tidak berada di rumah. Ketika berita pelecehan tersebut mencuat, tetangga seolah tak percaya lantaran si Pelaku dikenal sebagai orang yang baik dan berhijab. Akan tetapi setelah diusut oleh tim penyidik, ternyata pelaku bertindik dan rambut dicat pirang.

Karena orang tua korban tidak terima atas perlakuan pelaku yang terjadi lebih dari satu kali kepada anaknya, ia pun melaporkan tindakan pelaku kepada Polda Jambi pada Sabtu (04/02/2023). “Anak saya bersama korban anak lainnya disuruh menonton dewasa dan pelaku juga menyuruh korban mengintip dari luar melalui celah di jendela saat pelaku berhubungan intim dengan suaminya,” ujar Ayah dari salah satu korban inisial E.

Bukti bobroknya sistem sekuler

Fenomena pelecehan seksual memang kerap terjadi dan menyisakan trauma bagi para korbannya. Hal ini tak lain dan tak bukan karena bobroknya sistem hari ini. Dimana sistem tersebut memisahkan antara agama dan kehidupan, yang menjadikan manusia tidak lagi berpedoman pada aturan agama. Alhasil banyak sekali kasus-kasus seperti ini muncul.

Adanya kasus pelecehan yang dilakukan oleh seorang ‘ibu’ ini membuktikan bahwa sistem hari ini membuat seseorang keluar dari fitrahnya. Dimana seorang ibu seharusnya menjaga dan melindungi anak-anaknya. Tak hanya itu, seorang perempuan yang selama ini selalu dianggap sebagai korban, ternyata bisa menjadi pelaku bahkan dalam perbuatan yang sangat keji. Hal tersebut bisa saja terjadi karena maraknya situs-situs menyesatkan yang katanya sudah ‘diblokir’ namun masih bisa terakses. Sehingga orang-orang yang memiliki nafsu yang menggebu bisa dengan gamblangnya membuka bahkan melakukan tindakan yang sangat keji tersebut. Tak heran jika pelaku-pelaku perbuatan keji ini melancarkan aksi bejatnya. Hal ini terjadi karena sistem hari ini tidak menindak tegas pelaku-pelaku anmoral bahkan seolah mendukungnya dengan dalih kebebasan berekspresi.

Terbukti bahwa sistem sekuler-kapitalisme adalah sistem yang tidak mampu meriayah rakyatnya, namun justru membebaskan rakyatnya untuk berekspresi tanpa mementingkan aturan agamanya. Maka tak heran jika kasus kasus seperti ini marak terjadi. Oleh karena itu, tidak sepantaasnya umat berharap kebaikan dalam sistem ini, karena sistem ini merusak kehidupan manusia.

*Islam Satu-Satunya Sistem Terbaik*

Islam memiliki aturan kehidupan yang sempurna dan menyeluruh, untuk mengatur kehidupan dunia, dan menetapkan adanya pertanggungjawaban di akherat. Jika sistem Islam diterapkan, maka kasus-kasus seperti diatas tidak akan terjadi. Karena dalam sistem Islam pelaku-pelaku pelecehan seksual akan ditindak tegas sesuai dengan aturan Allah Swt.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

اَلزَّا نِيَةُ وَا لزَّا نِيْ فَا جْلِدُوْا كُلَّ وَا حِدٍ مِّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖ وَّلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ ۚ وَلْيَشْهَدْ عَذَا بَهُمَا طَآئِفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ

“Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari Kemudian; dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman.”
(QS. An-Nur 24: Ayat 2)

Dengan demikian manusia terjaga tetap dalam fitraahnya sebagai manusia yang merupakan sebaik-baik ciptaan-Nya.

Oleh : Mutiara Febrina Candra

Wallahu A’lam Bis Shawwab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 36

Comment here