Surat Pembaca

Sandal Jepit vs Jalan Rusak

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com–Baru-baru ini muncul imbauan dari Ditlantas Polda Metro Jaya yang mengungkapkan bahwa pengendara sepeda motor tidak disarankan berkendara menggunakan sandal jepit. Hal tersebut bertujuan untuk keamanan dan keselamatan berkendara. Menurut Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Jamal Alam, penggunaan sandal jepit dinilai tidak aman bagi pengendara motor, terlebih saat terjadi kecelakaan lalu lintas (Tempo.co, 20/6/22).

Memang, di Indonesia angka kecelakaan lalu lintas masih tinggi. Dikutip dari laman databoks.co.id (24/3/22) berdasarkan data dari Korlantas Polri yang dipublikasikan Kementerian Perhubungan, angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia mencapai 103.645 Kasus pada tahun 2021. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan data tahun 2020 yang sebanyak 100.028 kasus. Kecelakaan ini disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya kondisi kendaraan, beban muatan, hujan, bahkan kondisi jalanan yang rusak.

Jalan merupakan faktor paling penting dalam berkendara. Jalan yang bagus dapat meminimalisir kecelakaan. Pun sebaliknya, jika jalan banyak yang rusak, risiko kecelakaan semakin besar. Sebagaimana terjadi di Brebes, jalan yang rusak dan berlubang menjadi salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan. Per Januari 2022 ada sebanyak 102 kasus kecelakaan di Brebes (kumparan.com, 11/2/22).

Oleh karena itu, imbauan ini seharusnya diimbangi dengan perbaikan sarana dan prasarana. Apalagi jika bertujuan untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas. Akar masalahnya pun harus segera diatasi. Mengingat, berkendara merupakan aktivitas penting masyarakat.

Pembangunan jalan di Indonesia belum merata, masih banyak yang belum terjamah. Kalaupun sudah terjamah kualitas jalannya jauh dari harapan. Cepat berlubang, jika hujan tergenang air, dan mudah hancur jika dilalui kendaraan berat. Selama ini jalan yang bagus, mulus, dan bebas hambatan diterapkan berbayar seperti pembangunan jalan tol.

Maka, pemerintah harusnya menyadari bahwa menyediakan jalan yang bagus adalah tanggung jawab negara. Masih ingatkah kisah seekor keledai terperosok di Kota Baghdad karena jalanan rusak di masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab? Saat itu beliau menangis lantaran takut akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Swt. kelak karena adanya jalan yang rusak.

Bayangkan, hanya seekor keledai saja, Umar ra. begitu takut, bagaimana jika menyangkut nyawa puluhan bakan ratusan orang yang celaka di jalan rusak. Maka, memberi imbauan harus bersama dengan perbaikan pula.

Ismawati
Palembang, Sumatera Selatan

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 23

Comment here