Puisi

Satu Abad yang Gelap Pekat

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Erdiya Indrarini

Seabad lalu, cahaya itu padam
Itulah kurun penderitaan umat Islam
Hidup bak kutuk ditinggal induk ayam
Mencericit tiada arah, terancam

Seabad berjalan, syariat dicampakkan
Kaidah Allah diganti aturan tuan
Lalu, untuk apa As-Sunah dan Al-Qur’an
Negara dalam kelola sesat haluan

Seabad lamanya, perisai itu hilang
Tanpa pembela di waktu panjang
Kehormatan musnah bagai telanjang
Peraturan dibuat dengan serampang

Seabad sudah, negara tak berdaulat
Asing dan aseng mencengkeram kuat
Hukum, undang-undang pun diatur barat
Pasrah serahkan SDA tanpa syarat

Kekayaan negeri dijarah negara barbar
Sulit berobat, pun susah belajar
Rakyat menanggung derita dan lapar
Bak ikan terdampar di darat, menggelepar

Tak rela, hati berontak marah
Hari-hari diliputi rasa gundah
Generasi dididik sebagai pencari upah
Sementara, aset bangsa dijarah

Bilakah kami punya pemimpin amanah
Yang kuat akidah dan terapkan syariah
Mampu lindungi bangsa dengan gagah
Hingga tak lagi ada pelecehan muslimah

Oh Rabb … bangunkan kami madrasah
Tempat generasi menimba tsaqofah
Tak sekadar tahu akhlak dan ibadah
Namun, paham berjuang tegakkan Islam kaffah

Yaa Robbana, karuniai kami pemimpin
Yang bukan muslim semata tapi mukmin
Ridhoi kami yaaa.. Al-Muhaimin
Kami rindu dunia rahmatan lil alamin

Lereng Sindoro, Maret 2021

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 31

Comment here