Oleh : Wirda Ummu Afzan ( Anggota Ngaji Diksi Aceh)
wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Baru-baru ini publik dikejutkan dengan di tangkapnya tiga pelaku sindikat perdagangan manusia yang menyalurkan pekerja migran Indonesia ke luar negeri secara ilegal. Modus yang di lakukan para pelaku menjanjikan kepada calon korban pekerjaan di luar negeri dengan gaji yang sangat menggiurkan. Mereka adalah RC alias UR(43) yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga asal Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Lalu BM (46) yang berprofesi sebagai wiraswasta, dia berperan memberangkatkan calon pekerja migran Indonesia yang berasal dari Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, dan terakhir MAB (49), yang berprofesi sebagai karyawan swasta asal Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Dikutip Liputan6.com, (11/02/2023)
Peristiwa ini membuat kita miris. Pelaku kejahatan perdagangan manusia semakin marak terjadi. Menipu korban yang kesulitan ekonomi dengan iming-iming pekerjaan yg mapan. Di antara korban ada yang dijual di tempat prostitusi, juga ada yang menjadi korban sindikat penjualan organ. Banyak sudah korban yang termakan bujuk rayunya para sindikat ini, berkerja di luar negeri tapi pas pulang dalam kondisi tidak bernyawa.
Semua ini adalah dampak buruk dari penerapan sistem kapitalisme dalam kehidupan. Sistem yang mengedepankan materi ini telah melahirkan manusia yang hanya memikirkan keuntungan saja, sehinga nalurinya mati demi uang. Sistem kapitalismelah pemicu lahirnya kemiskinan, di sebabkan penerapan sistem yang keliru, angka kemiskinan semakin melonjak tinggi. Kemiskinan ini yang membuat manusia terdorong melakukan kejahatan. Sehingga demi cuan banyak cara kotor pun di lakukan, hingga rela memperdagangkan manusia yang juga sedang berupaya berjuang untuk ekonomi keluarga.
Kita bertanya, di mana peran negara saat ini? Di negeri yang begitu berlimpah SDAnya yang kaya, seharusnya negara lebih mengedepankan isi perut masyarakatnya, bukan berleha dengan memperkaya diri, mengabaikan amanah sebagai pemimpin, dan melupakan urusan umat yang butuh perhatian khusus dari penguasa.
Dalam pandangan Islam pemimpin wajib bertanggung jawab penuh terhadap kemaslahatan umatnya. Menjamin kesejahteraannya dan tak membiarkan warganya kehilangan kehormatan, dan nyawa. Pemimpin Islam wajib menjamin sandang, papan, pangan setiap individu dalam negara karena itu tanggung jawab nya dari amanah yang dipikulnya. Seperti sabda Rasulullah, “Imam adalah raain atau pegembala, dan dia bertanggung jawab atas rakyatnya.”(HR. Bukhari)
Wallahu alam bishshawab.
Views: 14
Comment here