Surat Pembaca

Sekularisme, Gagal Menjaga Fungsi Suami

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA–Miris, baru-baru ini telah terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh suami terhadap istrinya (IRT) bernama Ayuni Sarah (35), disebabkan karena sakit hati dan sempat cekcok mulut diantara keduanya. Suami kalap mata dan menyusun rencana pembunuhan dengan cara men-cor istrinya hidup-hidup ke dalam sebuah drum di kebun kopi milik mereka sendiri (Prohaba.co, 3/2).

Seyogyanya, suami adalah pelindung terhadap istri, namun suami Ayuni malah menjadi pelaku kejahatan terhadap istrinya sendiri. Sayang sekali, suami yang diharapkan Ayuni bisa melindunginya lahir batin, malah menjadi orang yang justru mengakhiri segala cita-cita di dunia.

Beginilah wajah suami dalam kehidupan sekuler kapitalisme. Fungsi suami dalam kehidupan kapitalisme tidak lain hanya sebagai mesin pencetak uang saja. Bukan lagi pada ranahnya yaitu sebagai pemimpin, penjaga, pelindung, pembela keluarga. Membina rumah tangga menjadi aman, tentram, dan bahagia. Suami seperti ini tidak lain lahir dari sistem sekularisme yakni ide pemisahan agama dari kehidupan.

Kebanyakan para suami pada umumnya dalam sistem sekuler telah gagal menjadi panutan bagi istri juga anak-anaknya. Seharusnya memberikan contoh terhadap anak-anaknya dalam melakukan perbuatan-perbuatan baik terhadap keluarganya. Baik yang dimaksud adalah, baik bukan karena dzatnya, bukan pula karena ada manfaatnya, melainkan baik karena perintah Allah. Dengan begitu, jika terjadi pertengkaran dalam rumah tangga bisa menjadi peredam diantara keduanya tidak saling nyerang satu sama lain.

Berbeda dengan suami-suami yang hidup dalam sistem Islam. Mereka memiliki tujuan hidup dalam membina rumah tangga karena perintah Allah, bukan karena ada manfaat apapun dari semua itu. Fungsi suami dalam Islam ia mampu berfikir optimal, ia mempunyai sikap yang siap dalam menjadi pemimpin, pelindung, penjaga, pembela dan lain sebagainya dalam rumah tangga.

Suami wajib menjaga istrinya, memeliharanya dari segala sesuatu yang menodai kehormatannya, menjaga harga dirinya, menjunjung kemuliaannya, menjauhkannya dari perbuatan yang melanggar hukum syariat. Dengan begitu tidak sempat berfikir untuk melakukan kejahatan terhadap istri apalagi sampai menghilangkan nyawanya.

Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadist; Rasulullah SAW bersabda “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik bagi istrinya dan aku adalah orang yang terbaik di antara kalian terhadap istriku” (HR. At-Tirmidzi) Wallahu’alam!

Eva Ariska Mansur
Anggota Ngaji Diksi Aceh

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 3

Comment here