Oleh: Ummu Nadia
Wahai Dewan yang terhormat
Katamu, kau adalah wakil rakyat
Siap membela kami yang hidup melarat
Nyatanya, kau buat aturan laknat
Bergandeng tangan dengan konglomerat
Wahai Dewan yang mulia
Katamu, kau tak kan berdusta
Membela kami tak peduli kehilangan nyawa
Nyatanya, kau buat kami tambah sengsara
Sementara kau berpesta pora
Wahai Tuan yang duduk di kursi tinggi
Demi apa kau abaikan aspirasi?
Hingga nuranimu mati
Buta, bisu, tuli
Akankah kau sandang sampai mati?
Untuk Tuan-tuan di sana
Siapakah yang kau bela?
Tak ingatkah dunia akan sirna?
Berganti akhirat selamanya
Tempat mendapat balasan amalmu di dunia
Tuan, kami tak heran
Mengapa hilang rasa kemanusiaan
Karena kita salah aturan
Mengikuti nafsu bisikan setan
Tuntunan Ilahi terabaikan
Tuan, sadarlah!
Kapitalisme demokrasi itu membuat susah
Dengannya, hidup jauh dari berkah
Buanglah!
Karena ia sekadar sampah
Tuan, kita mulia dengan Islam
Tinggalkan ideologi kejam
Yang gelap seperti pekatnya malam
Menuju fajar kemenangan Islam
Agar kita mulia dihadapan semesta alam
Jakarta, 08/10/2020
Views: 1
Comment here