Surat Pembaca

Sistem BSI Eror, Peran Negara Dipertanyakan

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Puspita Indah Ariani, S.Pd (Guru dan Aktivis Muslimah)

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Baru-baru ini ramai pemberitaan terkait keresahan nasabah BSI yang mengalami kekhawatiran dan kemarahan dengan sistem bank yang error dan tidak bisa diakses selama berhari-hari. BSI diduga menjadi korban serangan ransomeware lockbit. Para hacker mengklaim mereka berhasil mencuri data nasabah bank sebesar 1,5 TB.

Pengamat Perbankan Doddy Ariefianto meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ikut melakukan investasi merespon kendala yang dialami sistem Bank Syariah Indonesia (BSI). Mengingat ada kebocoran data nasabah. Doddy menyebutkan investigasi perlu dilakukan OJK sebagai lembaga pengawas sekaligus independen. Tujuannya adalah untuk mencari akar masalah utama kendala yang dialami BSI. Kejadian tersebut bisa menjadikan citra buruk bagi perbankan di Indonesia. Perlu ada langkah audit yang harus dilakukan dengan harapan mendapatkan titik temu dari akar masalah yang dihadapi BSI (liputan6.com, Sabtu, 13/5/2023).

Pakar keamanan siber sekaligus pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto yang mengungkapkan kabar BSI diserang ransomeware, total data yang dicuri penjahat siber sebesar 1,5 TB, diantaranya adalah 15 juta data pengguna dan password untuk akses internal dan layanan yang mereka gunakan. Teguh menyampaikan hal tersebut melalui akun Twitternya @secgroun, Sabtu (13/5/2023).

Lockbit ancam sebar data pengguna jika BSI tidak membayar tebusan hingga 16 Mei 2023 atau 72 jam sejak lockbit mengumumkan serangan tersebut ke publik. Lockbit telah dikenal dengan serangan ransomeware yang menyandera data dan meminta sejumlah tebusan. Data yang diklaim bocor meliputi data karyawan, dokumen keuangan,dokumen legal dan NDA. Data nasabah yang bocor diantaranya nama, nomor ponsel, alamat, saldo di rekening, nomor rekening, riwayat transaksi, tanggal pembukaan rekening, informasi pekerjaan, serta beberapa data-data lainnya. Lockbit merupakan salah satu geng ransomware yang sangat aktif dan berbahaya seperti disebutkan oleh Kantor Polisi Kriminal Federal Jerman. Sejumlah perusahaan di beberapa negara sempat menjadi korban penyerangan, diantaranya Pabrik Ban Continental sampai Perusahaan Pertahanan Besar Prancis, Thales Group. (CNN Indonesia, Sabtu, 13/05/2023)

Kasus kebocoran data semakin marak terjadi dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat. Sistem error tersebut mengakibatkan kerugian yang besar serta menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan bank dan pemerintahan. Sistem BSI menimbulkan pertanyaan atas kemampuan negara melindungi data rakyat, serta tentang bagaimana tanggung jawab negara atas kerugian yang dialami nasabah atau rakyat. Privasi seseorang tidak boleh bocor ke orang yang salah. Data pribadi yang bocor bisa disalahgunakan untuk hal-hal yang negatif serta untuk sarana pemerasan. Hal yang terjadi saat ini merupakan akibat yang terjadi karena menerapkan sistem sekuler. Sistem sekuler memisahkan agama dari kehidupan. Sistem ini lebih mengedepankan segala cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Seperti yang dilakukan Lockbit, mereka mengancam akan menyebarkan data yang mereka sandera apabila BSI tidak membayarkan tebusan. Kurangnya peran serta Negara dan pemerintah dalam menjaga keamanan data-data digital juga mempunyai andil dalam kebocoran data BSI. Negara juga belum menetapkan hukuman yang jelas dan menjerakan bagi pelaku pembobolan data. Pembobolan data harus ditindak tegas supaya tidak terulang.

Dalam Islam keamanan rakyat adalah prioritas utama. Islam mewajibkan negara menjamin keamanan data rakyat, termasuk menjaga harta rakyat. Dalam maqashidus syariah terdapat hidzul ‘irdli (menjaga kehormatan), hifdzun nafsi (menjaga jiwa raga), hifdzul mali (menjaga harta).Demikian juga setiap individu, termasuk para pegawai negara harus amanah dan profesional. Islam mempunyai pondasi hukum yang jelas serta sanksi yang menjerakan bagi semua pelanggar hukum syariat. Aqidah yang kuat ditanamkan pada masing-masing individu agar keimanannya kuat serta memperbanyak tsaqofah sebagai pedoman kehidupan. Islam mampu memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi seluruh rakyatnya.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 30

Comment here