Surat Pembaca

Sistem Islam Mencetak Generasi Gemilang

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Peringatan hari guru nasional diperingati setiap tanggal 25 oktober. Adapun untuk tahun ini mengusung tema ” Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar “. Kurikulum merdeka belajar dibuat untuk mewujudkan SDM unggul Indonesia yang mempunyai profil pelajar pancasila. Dengan begitu, tema ini dapat di anggap relevan dengan kondisi pendidikan saat ini ( tirto. Id 13/11/2023)

Jika kita amati kurikulum pendidikan di negara ini sering terjadi perubahan. Mulai dari KBK( Kurikulum Berbasis Kompetensi) 2004, KTSP(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006, Kurikulum 2013( K-13), dan kini kurikulum merdeka belajar. Terkait kurikulum merdeka belajar, kurikulum ini menekankan agar anak didik berdaya secara ekonomi, artinya dari level TK hingga SMA/ SMK di minta menjualkan sebuah produk agar mendatangkan ekonomi.

Akan tetapi, sangat disayangkan berbagai kurikulum yang ada dan peringatan hari guru yang setiap tahunnya diperingati tidak mampu mengantarkan generasi ini pada keadaan yang baik. Buktinya berbagai kasus kenakalan remaja, bullying hingga remaja yang bunuh diri menjadi potret buram generasi saat ini.

Selain itu, guru sebagai pendidikan anak malah disibukkan dengan mengejar sertifikasi dan administrasi sekolah yang rumit sehingga menguras tenaga guru. Akibatnya, anak tidak teriayah dengan baik.

Hal ini wajar sekali terjadi karena sistem pendidikan di Indonesia ditopang oleh sistem kapitalisme. Sistem kapitalisme menjadikan kesuksesan diukur dari materi. Sehingga wajar jika output pendidikan diarahkan untuk menghasilkan nilai materi. Nilai akademis yang bagus diharapkan lulusan akan mampu bekerja di perusahaan yang bunafit dan gaji yang besar. Pun sistem kapitalisme yang berasaskan sekularisme ( pemisahan agama dari kehidupan) telah melahirkan generasi yang mudah rapuh karena jauhnya pemahaman Islam dari diri mereka.

Hal ini tentu berbeda ketika sistem Islam di terapkan dalam kehidupan. Negara akan menerapkan kurikulum yang berbasis akidah islam. Sehingga dari situ lahirlah generasi yang bersyaksiyah Islam. Tak hanya itu, generasi juga mahir ilmu sains dan teknologi. Pun gaji guru dalam sistem Islam sangat besar yakni pada masa Umar bin al- Khatthab mencapai 15 dinar( 1 dinar: 4,25 gram emas). Jika dikalkulasikan senilai sekitar 30 juta. Gaji yang banyak itu menjadikan guru tidak lagi sibuk mencari penghasilan tambahan sehingga bisa fokus mendidik generasi.

Sungguh hanya sistem Islam yang mampu mencetak generasi gemilang bukan sistem kapitalisme yang justru menjadikan generasi muda rapuh, padahal mereka adalah penerus peradaban. Oleh karena itu, marilah kita melirik sistem Islam kemudian bersegera meninggalkan sistem kufur buatan manusia ini. Wallahu’alam bisshowab.

Sri Retno Ningrum
Pati- Jawa Tengah

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 11

Comment here