Oleh: Imas Sunengsih, S.E., M.E. (Aktivis Muslimah Intelektual)
wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Sudah satu bulan perang di Palestina berkobar, kecaman demi kecaman terus datang dari berbagai negara, juga mengutuk kebrutalan zionis yahudi dalam menghancurkan dan menggenosida rakyat Palestina mulai wanita hingga anak-anak. Aksi pun terus disuarakan muslim dunia, namun organisasi dunia tidak bisa berbuat banyak termasuk PBB tidak bisa menghentikan perang dan memberikan sanksi tegas atas kejahatan yang dilakukan oleh zionis.
Sampai tulisan ini dibuat korban yang syahid sudah tembus 10.000 orang, lebih dari 4.000 anak-anak. (CNBC.Indonesia.7/11/2023). Perang belum menunjukan tanda-tanda berakhir, zionis terus membombardir rumah sakit, tempat pengungsian dan tempat strategis lainnya. Fakta yang terjadi menujukkan bahwa ini merupakan kejahatan perang yang tidak bisa ditorerir, target zionis bukan lawan perang tapi rakyat sipil termasuk anak-anak dan wanita.
Jika solusi yang ditawarkan adalah dua negara, nampaknya harus dikaji ulang. Solusi dua negara pertama kali dicetuskan oleh Komisi Peel yang dibentuk Inggris sebagai pemegang mandat kekuasaan di Palestina. Solusi dua negara berarti telah mengakui keberadaan israel sebagai sebuah negara, Padahal zionis yahudi tidak punya negara karena yang mereka duduki merupakan tanah kaum muslim, mereka mendirikan negara diatas tanah kaum muslim dengan menjajah, merampas dan menumpahkan darah. Solusi ini merupakan solusi ala kapitalis yang menginginkan eksistensi Negara israel tetap bercokol ditanah kaum muslim yakni Palestina untuk kepentingan yang di tergetkan oleh negara adidaya. Karena itu, perang ini didukung penuh oleh AS juga oleh negara sekutunya.
Tanah Palestina merupakan tanah kaum muslim untuk membebaskanya dibutuhkan kekuatan dan persatuan kaum muslim, pasalnya akan berhadapakan dengan negara adidaya sehingga dibutuhkan negara adidaya juga untuk menghadapinya. Maka, solusi satu-satunya untuk mengusir penjajah dengan jihad dan Khilafah. Negara Khilafah yang di pimpin oleh khalifah akan mengomandoi jihad untuk mengusir penjajah dari tanah palestina. Dikisahkan bahwa khalifah Umar bin Khattab menaklukkan Yesusalem dan merebut kembali masjid Al-Aqsa pada 638 M. pasukan islam masuk ke Al-Quds di Yerusalem (Aelia, Jebus) untuk mengusir tantara penjajah Bizantium (Romawi Timur).
Jika solusi yang ditawarkan hanya pragmatis, maka tanah kaum muslim di Palestina tidak akan pernah bebas dari penjajahan. Maka sudah saatnya kembali kepada solusi yang diajarkan oleh Rasulullah dengan menggunakan metode yang telah dicontohkan oleh beliau. Negara Islam yaitu Khilafah merupakan ajaran Islam dan warisan dari Rasulullah, disinilah kaum muslim mempunyai perisai sebagai tameng ketika berhadapan dengan musuh. Untuk itu, jangan pernah tertipu wahai kaum muslim dengan solusi dua negara, karena itu hanya akan melanggengkan penjajah zionis yahudi.
Yakinlah wahai kaum muslim, jika kita menolong agama Allah dengan berjihad dijalan Allah, mengorbankan harta dan jiwa, niscaya Allah akan menolong dari berbagai kesulitan dan meneguhkan kedudukanmu. Sebagaimana Allah Swt berfirman dalam Al-Quran:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِنْ تَـنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَا مَكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
(QS. Muhammad 47: Ayat 7).
Sebagai seorang muslim tentu wajib menyakini ayat tersebut dengan keyakinan yang penuh dan cita-cita tertinggi bagi seorang muslim adalah hidup mulia atau mati syahid. Para syuhada yang telah gugur di Palestina, Allah tunjukkan dengan bau wangi semerbak ditanah yang diberkahi, juga para syuhada akan menikmati surga yang kenikmatan tidak ada bandingannya dengan dunia dan seisinya. Sudah seharusnya kita rindu dengan kematian di jalan memperjuangkan agama Allah Swt seperti saudara -saudara kita di Palestina.
Wallahu’alam bish shawab
Views: 16
Comment here