Suaka untuk Rohingya
Nasib para pengungsi Rohingya masih memilukan. Setelah berbulan-bulan terkatung-katung di tengah lautan, akhirnya 297 di antaranya mendarat di Aceh pada Senin (07/09) dini hari. Sewajarnya manusia, hatinya akan tersayat mengetahui sekitar 183 di antaranya masih anak-anak.
Sebelumnya kapal mereka hendak singgah ke Malaysia. Namun sayang mereka ditolak mentah-mentah. Padahal mereka adalah bagian dari saudara seiman. Semestinya perlakuan lembut dan penuh kasih sayanglah yang mereka dapatkan.
Hanya saja perbedaan batas negara, kini menjadi penjagal sadis bagi ukhuwah. Persaudaraan muslim digilas, di atas nation-state. Benci dan cinta sudah tidak lagi dimuarakan karena Allah. Tapi sarat dengan kepentingan.
Sesungguhnya, bukan mustahil mewujudkan suaka bagi Rohingya. Jika umat Islam kembali menyadari keberadaannya sebagai “satu tubuh’. Seperti dahulu kaum Muhajirin sedemikian diistimewakan oleh kaum Anshar.
Shafayasmin Salsabila
Indramayu-Jawa Barat
Views: 1
Comment here