wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Pemerintah Indonesia menaikkan ongkos haji per tahun 2023. Kenaikan biaya ibadah haji di Indonesia membuat tanda tanya besar kenaikan yang drastis oleh pihak negara secara sepihak. Padahal pemerintah Arab Saudi menurunkan biaya haji. Kemenag menaikkan ongkos haji yang awalnya 34 juta naik pesat menjadi 69 juta. Hal ini untuk menutupi dana para calon haji yang telah mengantri untuk berangkat di tahun ini. Kondisi ini menjadikan kezaliman menimpa umat di negeri ini.
Meraup keuntungan dari yang bukan menjadi haknya adalah dampak dari penerapan sistem yang salah. Padahal dana yang digunakan adalah untuk keberlangsungan ibadah yang wajib dijalankan. Dalam sistem kapitalisme saat ini memang mau menjalankan ibadah sangatlah dipersulit, baik dari segi ongkos maupun syarat administrasi yang lain. Bahkan sebelumnya didapati harus menunggu beberapa tahun keberangkatan.
Sebenarnya persoalan ini bukan kali pertama. Saat menjalar virus corona pemerintah Indonesia meolak dan tidak mengirimkan calon jema’ah haji dengan alasan tidak mendapat kuota. Padahal pemerintah Arab Saudi justru menambah kuota. Hal ini menjadi pertanyaan, mengapa? Lagi dan lagi terkait infrastruktur yang menjadi penyebab. Pemerintah menggunakan uang haji untuk menutupi uang yang telah terpakai biaya infrastruktur negara.
Ada kekhawatiran bagi umat Islam yang lain dan terkhusus calon jema’ah haji, yaitu mereka tidak mau lagi mendaftar haji untuk beribadah karena ketidakpercayaan mereka terhadap pemerintah. Jikapun ada haji furoda yang tidak ada syarat menunggu berapa lama, namun apalah daya melihat biaya yang cukup besar. Nampaknya di sistem saat ini semakin dipermudah semakin mahal harga yang harus dibayar.
Dari persoalan ini, masyarakat mana yang tidak sakit hati ketika melihat regulasi yang mempersulit mereka? Apalagi dalam hal menyangkut ibadah ruhani. Sungguh betapa zalimnya, adaikata mereka tau betapa sulitnya masyarakat tertatih-tatih banting tulang mengumpulkan biaya hanya demi berangkat ke tanah suci. Beda halnya pada masa pemerintahan Islam, tidak akan sesulit seperti sistem saat ini yang dijalankan. Sekadar ongkos saja tidak akan semahal sekarang, sebab jika masih dalam satu wilayah kedaulahan menjadi tanggung jawab negara. Kendaraan, pasfor, administrasi yang lainnya. Negara tidak akan melarang, bahkan menjadi kewajiban untuk menjalankan rukun Islam.
Begitulah indahnya Islam. Tidak akan menyulitkan justru memudahkan. Maka tidak ad acara lain untuk menyelesaikan permasalahan ini selain mengembalikan Islam menjadi aturan kehidupan. Niscaya umat akan tenang menjalankan ibadah tanpa memikirkan hal lain yang menyulitkan.
Wallahu a’lam bishawab
Syifaul dan Saefa, Ponpes Khoiru Ummah Center, Rancah
Views: 19
Comment here