Surat Pembaca

Tak Cukup hanya Sekadar Do’a

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.com — Sudah setahun lebih negeri ini dihantam gelombang pandemi. Namun, kasus Covid-19 di Indonesia masih terus mengalami peningkatan bahkan terus mencetak rekor terbaru yang menjadi kasus tertinggi di dunia mengalahkan Rusia.

Kementerian Kesehatan mencatat pada Kamis (8/7/2021) penambahan pasien baru Covid-19 hingga pukul 12:00 WIB sebanyak 38.391 orang. Penambahan ini kembali menembus rekor kasus baru Covid-19 setelah kemarin. Dengan begitu total kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 2.417.788 orang (Cnbcindonesia, 8/7/2021).

Berbagai upaya sudah dilakukan terkait penanganan pandemi. Namun, masih banyak korban berjatuhan hingga akhirnya diikuti kolapsnya layanan kesehatan dan tenaga kesehatan dibuat kewalahan.

Menyikapi kondisi tersebut Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Hakim Iskandar, menghimbau agar seluruh pihak melakukan doa bersama keluarga di rumah masing-masing. Harapannya agar dibebaskan dari pandemi (newsdetik.com, 3/7/20121).

Himbauan doa bersama ini sejatinya adalah pengakuan bahwa manusia membutuhkan pertolongan Allah menghadapi wabah. Himbauan doa ini seharusnya tidak ditunjukkan pada masyarakat saja tetapi juga kepada para pemangku kebijakan karena merekalah penentu kebijakan terkait wabah agar segera usai .

Bila benar membutuhkan pertolongan Allah, semestinya semua masyarakat dan para penguasa tidak hanya sekedar berdoa tetapi juga bermuhasabah . Apakah selama ini sudah melakukan usaha yang optimal dan serius dalam menanggulangi wabah?

Seperti yang kita indera selama ini, pemerintah masih setengah hati dan tidak serius dalam memutus rantai wabah. Terlihat dari berbagai kebijakan yang selalu bertabrakan dengan kebijakan lain . Sebagai contoh, demi menekan angka laju pandemi pemerintah membatasi kegiatan masyarakat dalam negeri dengan diberlakukannya PPKM darurat. Namun, di sisi lain pemerintah seolah memberi karpet merah pada warga negara asing yang bisa bebas masuk Indonesia ditengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.

Wajar jika semua upaya yang dilakukan untuk memutus mata rantai virus tidak sesuai harapan. Sebab, para pemangku kebijakan belum berlaku optimal . Inilah gambaran pemerintah dalam sistem kapitalisme-sekuler, semua kebijakan dijauhkan dari pengaturan syariah hingga mempertimbangkan untung rugi belaka. Akibatnya, semua permasalahan tak terselesaikan dengan sempurna malah semakin bertambah.

Seharusnya semua pihak menyadari bahwa bencana tak kunjung usai akibat dari kesalahan kita semua. Menjauhkan pengaturan kehidupan dari aturan Sang Pencipta. Maka semua pihak termasuk pemerintah harus melakukan taubatan nasuha dan kembali pada pengaturan syariah secara kaffah. Niscaya, wabah tuntas dengan sempurna dan kehidupan menjadi berkah.

Ali bin Abi Tholib –radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ

“Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat.” (Al Jawabul Kaafi, hal. 87)

Allah Ta’ala berfirman :

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan karena perbuatannya.” (QS. al-A’raf : 96) .

Nurul Afifah

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 0

Comment here