Syiar IslamTabligul Islam

Tak Mampu Kutulis Kalimat-Mu

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Umi Rizkyi 

(Pegiat Literasi, Perindu Janah)

Wacana-edukasi.com Subhanallah, pagi yang indah. Mentari memancarkan sinar. Aroma pagi yang khas, sejuknya embun pagi yang menembus kulit. Pagi itu, semua siap untuk menyapa dan memulai aktivitas serta rutinitas harian. Suami mulai kerja, anak-anak selesai sarapan, mandi, kemudian bermain. Saya sibuk mengerjakan urusan rumah tangga, beres-beres rumah, mencuci, menyapu, menulis, dan lain-lain.

Setelah selesai shalat Duha, saya membelai mushaf dan berusaha memahami ayat cinta dari Sang Maha Pencipta. Kubuka lembar demi lembar, kubaca kata demi kata, kalimat demi kalimat. Kucoba memahami, mengerti, mengamalkan, dan sebisa mungkin menyampaikan kepada umat.

Setelah itu, segera menyiapkan diri untuk menulis. Dalam menulis saya membutuhkan bacaan dan ilmu yang mendukung tulisan. Dalam berkarya harus ada fakta, data, sumber berita yang valid, dan tentunya ayat/hadis yang digunakan untuk dasar sebuah karya.

Saya termenung, terharu, dan sungguh terpana dengan berbagai ilmu, teknologi serta pengetahuan tentang dunia, alam semesta dan hidup. Sungguh luar biasa, sangat banyak, dan begitu luasnya.

Sebagai contoh, ilmu kesehatan saja, terbagi dari berbagai bidang, ada ahli jantung, kulit, paru-paru, hati, tulang, mata, dan lain-lain. Dari segi tsaqafah Islam, ada menurut mazhab Syafi’i, Hambali, Hanafi, dan Maliki.

Dari ilmu jual beli, ada penawaran, permintaan, modal, dan lain-lain. Dari ilmu biologi, ada cara perkembangbiakan, adaptasi, populasi, habitat, dan lain sebagainya. Teramat kecil semua ini. Teringat ayat cinta-Nya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قُلْ لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمٰتِ رَبِّيْ لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ اَنْ تَنْفَدَ كَلِمٰتُ رَبِّيْ وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهٖ مَدَدًا

“Katakanlah (Muhammad), “Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).”
(QS. Al-Kahf[18]:109)

Begitu luas kalimat Allah SWT. Tak akan mampu untuk menulisnya. Bahkan sekalipun lautan di dunia ini dijadikan tintanya dan ditambah lagi jumlahnya tak akan cukup untuk menulis kalimat Allah. Ini menunjukkan bahwa kalimat Allah sangat luas.

Semua ini bisa dipahami, jika kita tahu. Kita bisa mengetahui segala sesuatu hanya dengan belajar. Belajar dalam Islam disebut dengan mengaji. Jadi jangan lelah untuk belajar Islam kafah. Jangan putus asa dalam memahami dan menyampaikan kalimat Allah SWT kepada umat.

Sehingga suatu saat nanti, umat akan sadar dan memahami Islam yang sesungguhnya dengan sebenar-benarnya. Islam akan jadi kiblat seluruh umat. Melebihi saat ini negara Barat sebagai negara adidaya dan memimpin dunia. Islam akan jaya kembali dalam kehidupan. Membawa umat pada peradaban yang mulia yaitu peradaban Islam. Aamiin.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 6

Comment here