Surat Pembaca

Tanpa Islam, Umat Tak Aman

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Puspita Indah Ariani, S.Pd. (Guru dan Aktivis Muslimah Kalsel)

Wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA— Umat muslim saat ini dihadapkan pada permasalahan genosida yang mencekam. Di Palestina, para tentara Zionis tiada henti dalam melakukan serangan terhadap warga Palestina. Di Myammar, warga sipil minoritas muslim yang menjadi incaran penyerangan dan genosida.

Palestina mengalami penyerangan dari tentara Zionis sejak oktober 2023. Baru-baru ini Zionis menyerang sebuah sekolahan yang menjadi tempat penampungan pengunsi Palestina pada Sabtu, 10 Agustus 2023, menewaskan sebanyak 90 orang. (voaindonesia.com, 10/08/2024)

Kondisi muslim Rohingya tidak berbeda jauh dengan kondisi muslim di Palestina. Mereka terjajah dan teraniaya di tanah kelahiran mereka. Minoritas Muslim Rohingya di Myanmar diperkirakan sejumlah 150 orang menjadi korban dalam serangan pesawat tanpa awak di negara bagian Rakhine, Myanmar. Serangan tersebut dilakukan terhadap warga Rohingya yang mencoba menyelamatkan diri dari pertempuran di kota Maungdaw. (Tribunnews.com, 11/08/2024)

Barat hanya diam disaat ancaman genosida menimpa umat muslim. Barat menyerukan perdamaian, tetapi diam terhadap perlakuan Myanmar kepada muslim Rohingya dan membiarkan kaum Zionis terus menganiaya serta menyerang Palestina. Kepedulian Barat hanya sebatas formalitas.

Faktanya, di tengah pembantaian yang brutal, Amerika Serikat memberikan bantuan senilai 3,5 miliar dolar AS atau sekitar 55,8 triliun dalam rangka memperkuat persenjataan dan peralatan militer Zionis dalam aksi genosida di Palestina. Sebenarnya pelaku utama genosida yang sesungguhnya serta pemasok persenjataan militer Zionis sudah diketahui seluruh dunia. Namun, tidak ada satu pun negara yang berani menyuarakan bahwa merekalah pelakunya. Ini merupakan standar ganda Barat. Apabila terkait persoalan umat Islam, Barat banyak menyalahi aturan yang mereka buat sendiri.

Barat mengaku menjunjung tinggi hak asasi manusia, namun hal itu tidak berlaku bagi kaum muslim. Contohnya adalah penindasan yang terjadi pada muslim Palestina dan muslim Rohingya. Barat sangat mengagungkan nilai-nilai kebebasan. Namun tidak mendengarkan kritik terhadap Zionis serta abai dalam pembelaan atas Palestina.

Terlihat ketika konten-konten yang berisi pembelaan terhadap Palestina diblokir di media sosial. Reaksi Barat bertentangan terhadap pembunuhan warga sipil. Bantuan-bantuan ditahan, tidak ada upaya evakuasi dan bantuan militer bagi muslim Palestina. Sedangkan Myanmar tidak diberikan sanksi tegas atas genosida yang dilakukan terhadap muslim Rohingya.

Secara mendasar, Barat tidak mempunyai kepentingan dalam membela kaum muslim yang hak-haknya direnggut para penjajah. Mereka hanya mengamankan kepentingan sendiri dan kepeduliannya hanya formalitas semata. Barat dengan sengaja memberikan bantuan kepada Zionis untuk menjaga kepentingannya sendiri. Barat menyerahkan urusan muslim Rohingya kepada UNHCR, tanpa memberikan perhatian utama.

Lebih dari 400 tahun yang lalu, Islam, Nasrani dan Yahudi hidup dalam perdamaian di Palestina. Palestina adalah negara yang dipenuhi keberkahan. Sekarang, Palestina dihancurkan oleh para Zionis. Awal dari malapetaka itu adalah ketika ide mendirikan negara untuk Yahudi tercetus dalam pikiran Theodor Herzl, pendiri Zionis serta penggagas Israel.

Tanpa adanya sistem pemerintahan yang menerapkan Islam menjadikan umat Islam terpecah-belah dan tertindas di mana saja, umat Islam akan semakin terpuruk. Keadaan saat ini sangat jauh berbeda dengan masa Rasulullah dulu, dimana saat itu umat Islam sangat mulia dan terhormat. Harus ada jamaah atau kelompok yang memperjuangkan sistem pemerintahan yang menerapkan Islam secara menyeluruh dalam kehidupan. Rasulullah memiliki beberapa cara dalam mendirikan Daulah Islam Pertama dan patut kita contoh.

Pada tahap pertama, Rasulullah melakukan pembinaan intensif kepada sahabat dan orang-orang yang masuk Islam, bertempat di rumah Arqam bin Abi Arqam. Pembinaan yang dilakukan Rasulullah pada tahap ini adalah memperkuat akidah. Dilakukan secara intensif agar terbentuk individu berkepribadian Islam yang tangguh.

Tahap kedua adalah tahap interaksi kepada masyarakat dan memberikan penjelasan tentang Islam secara jelas kepada penduduk Makkah. Tahap ketiga adalah tahap pendirian Daulah Islam, ketika masyarakat Madinah telah menerima dan memberikan kekuasaannya kepada Rasulullah.

Sangat wajib dihadirkan kelompok dakwah yang memiliki ideologi Islam di tengah-tengah umat. Kelompok dakwah ini konsisten dalam berdakwah dan membangun kesadaran umat serta memberikan penjelasan terkait kerusakan ideologi kapitalisme demokrasi. Melalui kesadaran ini, kaum muslim pada akhirnya menginginkan tegaknya Khilafah di tengah-tengah kehidupan mereka. Demi menjaga martabat dan kemuliaan Islam, melindungi kaum muslim dari penindasan serta penjajahan, umat memerlukan Khilafah dalam kehidupannya.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 5

Comment here