Surat Pembaca

Tawuran, Bukti Lemahnya Sistem Pendidikan

blank
Bagikan di media sosialmu

Tawuran juga dapat menjadi masalah serius manakala peserta tawuran membawa senjata tajam yang dapat membahayakan bahkan dapat menghilangkan nyawa seseorang. Dampak negatif yang ditimbulkan bagi peserta tawuran juga dapat mengganggu mereka pada masalah psikologis seperti stress, dan traumatik. Merusak citra diri, merusak nama baik sekolah, serta terganggunya proses belajar mengajar disekolah.

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Sebanyak 20 pelajar menangis massal dan bersimpuh di kaki orang tua mereka saat dipertemukan di Polsek Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/7/2023). Para pelajar ini sebelumnya diamankan karena hendak tawuran dengan membawa senjata tajam. Para remaja yang rata-rata baru saja masuk di bangku kelas 1 sekolah menengah atas (SMA) ini, menangis bersimpuh di kaki orang tua mereka saat dipertemukan di depan kantor Polsek Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (www.beritasatu.com 23/07/2023).

Tak hanya para pelajar, orang tua pun turut menangis hari melihat anaknya bebas dari kurungan yang tak lebih dari 1×24 jam. Sebelumnya, pelajar ini diamankan polisi saat hendak tawuran bersama kelompok pelajar lainnya pada Sabtu dini hari (22/7/2023). Di depan orang tua mereka, remaja ini meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi di kemudian hari.

Tawuran sendiri adalah salah satu bentuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang. Mirisnya tawuran identik dengan aksi kekerasan para pelajar yang masih dibawah umur. Hal ini tentu menjadi salah satu masalah sosial karena mengganggu atau bahkan membahayakan masyarakat umum.

Tawuran juga dapat menjadi masalah serius manakala peserta tawuran membawa senjata tajam yang dapat membahayakan bahkan dapat menghilangkan nyawa seseorang. Dampak negatif yang ditimbulkan bagi peserta tawuran juga dapat mengganggu mereka pada masalah psikologis seperti stress, dan traumatik. Merusak citra diri, merusak nama baik sekolah, serta terganggunya proses belajar mengajar disekolah.

Hal ini terjadi manakala peserta didik tidak di berikan pemahaman yang kokoh tentang beragama. Jam belajar yang kurang akan pelajaran agama menjadi salah satu penyebab anak jauh dari nilai-nilai kebaikan. Perbuatan tawuran merupakan salah satu bentuk akhlak yang tercela sedangkan akhlak yang baik seharusnya sudah menjadi bagian dari umat muslim. Akan tetapi karena jauhnya mereka dari ajaran agama, maka mudah sekali mereka tergoda melakukan perbuatan-perbuatan buruk serta tercela.

Pendidikan Islam sejak dini memang sangat dibutuhkan saat ini. Tidak hanya pendidikan dilingkungan sekolah, dilingkungan rumah pun pendidikan islam harus ditanamkan. Orang tua juga berperan penting dalam pembentukan karakter anak. Para orang tua harus menyadari peran mereka bukan hanya sekedar mencari nafkah atau mengurus rumah tangga saja.

Tetapi mendidik anak-anak dengan pondasi akidah Islam yang kuat juga diperlukan demi mencetak generasi yang berakhlak mulia. Tentu hal ini juga menjadi salah satu bentuk pertanggungjawaban sebagai orang tua kepada Allah SWT.

Akidah Islam harus menjadi pondasi bagi kurikulum pendidikan anak baik dilingkungan sekolah maupun di rumah. Akan tetapi hal ini hanya dapat terjadi di negara yang menerapkan sistem islam yang kaffah. Aturan Islam yang sesuai tuntunan akan mampu menjadi solusi segala bentuk permasalahan yang terjadi ditengah masyarakat. Salah satunya dapat menyelesaikan masalah tawuran antar pelajar.

Linda Anggraini
Pontianak – Kalbar

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 38

Comment here