Oleh: Sunaini, S.Pd. (Aktivis Muslimah Kota Batam)
Wacana-edukasi.com — Sejak diciptakan Nabi Adam as oleh Allah subhanahu wata’ala, sejak itulah diciptakan pula pasangan hidup yang disebut dengan istri. Hingga kemudian berkembang dari satu menjadi kumpulan individu, kemudian menjadi komunitas, kemudian menjadi masyarakat yang lebih banyak lagi. Hingga akhirnya seperti yang bisa disaksikan saat ini begitu banyak manusia di dunia, hingga terbagi pula menjadi beberapa negara (nation state).
Dalam kehidupan sehari-hari baik baik di lindungan keluarga, bertetangga, di tempat bekerja, di tempat pengajian, dan lainnya. Pastinya setiap individu itu memiliki teman dekat atau lebih akrabnya disebut dengan sahabat sejati. Teman dan sahabat adalah suatu bentuk kedekatan yang sama, namun secara prinsip berbeda. Teman bisa saja semua orang yang dikenal, kemudian saling menyapa, terkadang memberikan kabar. Sedangkan, sahabat lebih kepada adanya hubungan kedekatan secara emosional, rasa empati, bahkan turut membantu secara nyata baik suka maupun duka.
Berkaitan dengan teman sejati, siapakah teman sejati itu sebenarnya yang perlu dirawat? Ternyata ada satu teman sejati yang mungkin terlupakan dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu, Al-Qur’an Karim.
Sebagai seorang muslim, sudah seharusnya menjadikan Al-Qur’an sebagai teman hidup yang menemani segala aktivitasnya dimulai dari membuka mata hingga kembali menutup mata. Menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk jalan yang lurus, bukan menjadikan artis sebagai roll model (contoh) kehidupan.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wata’ala dalam surat Al Isra’: 9
إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.
Begitu dahsyatnya teman sejati yang satu ini, yaitu Al-Qur’an, tidak hanya sebagai penunjuk jalan yang lurus. Juga mampu menetramkan hati dikala gundah, pelipulara dikala sedih dan sepi. Sebagaimana Allah subhanahu wata’ala katakan, bahwa hanya dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tentram (Q.S Ar-Ro’ad: 28) dalam hal ini membaca Al-Qur’an salah satunya.
Al-Qur’an juga tidak hanya menemani dikala hidup di dunia tapi juga akan menemani hingga ke akhirat kelak, yaitu Al-Qur’an akan memberikan syafaatnya di hari kiamat. (HR. Muslim, dari Umamah Al Bahili ra)
Maka dari uraian di atas, sudah sepantasnyalah kita kembali menjadikan Al-Qur’an teman sehari hari baik dikala suka maupun duka. Baik pagi maupun petang, siang maupun malam. Terus belajar dan mengamalkannya tidak sebatas membaca tanpa ada perubahan sikap. Juga akan mengajarkan kepada yang ingin mempelajari Al-Qur’an. Sebab siapa saja yang berbicara menggunakan Al-Qur’an pasti dapat dipercaya. Siapa saja yang mengamalkannya pasti akan beruntung. Siapa saja yang memutuskan perkara dengan Al-Qur’an pasti akan adil. Juga, siapa saja yang mendakwahkannya pasti akan memberikan hidayah jalan yang lurus.
Wallahua’lam bishshawab
Views: 220
Comment here