Opini

Tidak Ada Jaminan Keselamatan Umat, di Tengah Maraknya Kecelakaan Lalu Lintas

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Euis Royani | Aktivis Muslimah

wacana-edukasi.com, OPINI– Melansir dari CNN Indonesia, bahwa Bus Trans Putra Fajar terlibat kecelakaan maut hingga menyebabkan belasan penumpangnya tewas di Ciater, Kabupaten Subang Jawa Barat sabtu (11/5) malam. Bus itu mengangkut rombongan pelajar dari SMK Lingga Kencana kota Depok. Polisi kini masih belum menyimpulkan penyebab pasti kecelakaan. Dari pengakuan penumpang terjadinya kecelakaan tersebut karena Bus tersebut mengalami rem blong. Hanya saja menurut Wadirlantas Polda Jabar AKBP Edwin Affandi mengatakan bahwa berdasarkan hasil olah TKP tidak ditemukan bekas pengereman di lokasi tersebut.

Siapapun tentu tidak mengharapkan akan mengalami kecelakaan apalagi dalam keadaan sedang berwisata, harus mengalami perpisahan yang sebenarnya berpisah selamanya. Semua itu memang sudah qodarullah yang merupakan ketetapan dari allah SWT. Akan tetapi hal ini harus dijadikan bahan evaluasi bagi yang berwenang agar tidak terulang lagi di kemudian hari.

Penyebab seringnya terjadi kecelakaan (Lakalantas), pertama dikarenakan mahalnya biaya transportasi. Bus merupakan alat transportasi yang sudah biasa digunakan oleh rakyat menengah ke bawah dalam melakukan segala aktivitasnya, salah satunya Bus juga selalu digunakan sekolah-sekolah yang ingin melakukan wisata Sekolah menjelang perpisahan sekolah. Biaya Bus yang terhitung murah maka alat transportasi Bus tersebut sering digunakan ketika mau melakukan wisata. Hanya saja para pengguna tidak mengindahkan keselamatan mereka sendiri dan melihat apakah alat transportasi tersebut masih layak pakai atau tidak. Akan tetapi bisa jadi bukan tidak memikirkan tingkat keamanan dari Bus nya mungkin juga karena faktor utamanya biaya Bus yang terbilang murah itulah yang akhirnya orang-orang banyak menggunakan sarana umum Bus sebagai alat transportasi untuk mereka gunakan meski tadi terkadang mereka juga terpaksa menutup mata akan kelayakan dari kendaraan tersebut.

Kedua, kendaraan yang sudah tidak layak masih digunakan. Tidak mengindahkan kelayakan pakai atau seringkali tidak diperhatikan oleh para pemilik kendaraan apakah kendaraannya masih layak untuk beroperasi atau tidak bahkan surat izin angkutan serta status lulus uji berkala pun terkadang ada yang sudah kadaluwarsa itu pun tidak diperhatikan oleh si pemilik kendaraannya, sebagai bukti adalah pemilik Bus yang mengalami kecelakaan di Subang Jawa Barat yang membawa rombongan anak SMK menurut pihak berwenang ketika dikaji lebih lanjut ternyata Bus tersebut status lulus uji berkalanya pun sudah kadaluwarsa.

Ketiga pemilik perusahaan transportasi mengalami keterbatasan modal sehingga menyebabkan pemilik perusahaan transportasi menghemat pengeluaran pemeliharaan busnya. Semua ini menjadi dilema bagi pemilik perusahaan transportasi ingin dapat untung tetapi membutuhkan modal yang tidak sedikit. Mana mungkin mereka dapat memberi kenyamanan sedangkan pemeliharaan kendaraan sangat mahal. Menjadikan pemilik perusahaan transportasi lebih sering menekan biaya tanpa mengontrol kendaraannya. Mereka kadang-kadang mempunyai prinsip dengan modal sekecil-kecilnya ingin mendapat untung sebesar-besarnya. Dan inilah yang menyebabkan malapetaka bagi masyarakat, prinsip inilah yang diterapkan dalam prinsip ekonomi kapitalisme yang hanya mengutamakan keuntungan semata.

Keempat, tidak adanya kontrol dari negara terhadap perusahan-perusahan alat transportasi yang membuat para pemilik kendaraan tersebut merasa aman sehingga mereka pun mengabaikan tugas mereka dalam mengurusi kendaraannya yang sudah rusak atau mengontrol kelayakan bagi kendaraan mereka. Itulah segelintir dari yang menyebabkan kasus kecelakaan lalu lintas terjadi secara berulang sehingga jaminan keselamatan bagi masyarakat yang menggunakan alat transportasi pun sesuatu yang keniscayaan.

Maka dari itu agar lakalantas ini tidak terus terulang perlu adanya peran Negara untuk mengontrol para perusahaan yang terkait dalam sarana-sarana transportasi tersebut negara tidak hanya sebatas mengawasi saja namun juga mengontrol dengan terjun ke lapangan untuk memastikan kinerja dari perusahan transportasi tersebut sudah memiliki standar keselamatan bagi para penggunanya apa belum. Inilah yang tidak dilakukan oleh negara yang menerapkan sistem demokrasi Kapitalisme yang hanya sebatas mengawasi saja tanpa memiliki kendali apapun dan ketika pun terjadi lakalantas dianggap sebagai suatu musibah biasa dan cenderung hanya menimpakan kesalahan kepada si pengendara saja. Padahal harusnya ketika terjadi lakalantas semacam ini negara yang menjadi garda terdepan dalam menangani kasus demikian harus mencari tahu sebab-sebab yang menjadi terjadinya peristiwa naas tersebut juga harus ikut bertanggung jawab karena lakalantas tidak bisa hanya menyalahkan si pengendara saja atau perusahaan saja tapi itu adalah kesalahan pihak-pihak yang bersangkutan dalam bidang tersebut tanpa terkecuali negara sendiri. Karena keselamatan masyarakat adalah tanggung jawab negara oleh karena itu negara harus memperhatikan sarana-sarana umum yang digunakan oleh masyarakat agar masyarakat terjamin keselamatannya dan merasa aman ketika menggunakannya. Selain itu Negara harus memberikan kemudahan administrasi dan uji berkala kendaraan dengan biaya yang terjangkau sehingga pemilik perusahaan akan memeriksa pemeliharaan dan mengecek kendaraannya secara berkala.

Dalam sistem islam negara akan bertanggung jawab penuh dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang salah satunya adalah alat transportasi yang nyaman dan aman bagi masyarakat. Negara akan bekerja sama dengan para perusahaan alat transportasi dengan begitu negara lebih mudah mengontrol perusahaan tersebut dalam melakukan kinerja mereka. Sebab negara ingin memastikan keselamatan rakyat ketika menggunakan alat transportasi tersebut. Sehingga rasa aman dan nyaman akan diberikan pada warga yang melakukan perjalanan baik antar Kota, antar Provinsi bahkan antar Negara oleh Negara. Negara juga akan memperbaiki sarana umum seperti jalan raya secara total dan menyeluruh apabila ada jalan-jalan yang rusak akan diperbaiki struktur jalan tersebut dan pemilihan bahan untuk mengaspal pun dengan kualitas yang bagus dan pengerjaannya pun tidak akan dilakukan secara asal-asalan. Selain itu akan disediakan lampu jalan di setiap jalan raya yang akan dilalui rakyat.

Tidak lupa juga untuk ruas-ruas jalan yang rawan kecelakaan harus dilakukan rekayasa lalu lintas, menghilangkan atau mengurangi unsur hazard (kondisi berbahaya) dengan memperjelas rambu-rambu lalu lintas, memasang penerangan atau marka jalan yang akan menyala apabila tersorot cahaya lampu kendaraan, dll yang akan mengurangi risiko kecelakaan.

Selain itu pemerintah dalam sistem islam senantiasa akan mempermudah masyarakat untuk mengakses moda transportasi apapun secara murah, aman, nyaman dan berkualitas. Negara Islam akan memberi sanksi tegas kepada para perusahan kendaraan alat transportasi umum yang tidak memiliki standar keselamatan bagi para penggunanya. Sehingga keselamatan bagi para penggunanya pun akan terjamin dan kemudahan administrasi yang disediakan oleh negara Islam membuat para pemilik kendaraan akan memperhitungkan standar keselamatan yang baik itulah yang akan terjadi apabila sistem Islam diterapkan secara Kaffah dalam sistem ekonomi Islam tidak hanya keuntungan berupa materi saja yang diperhitungkan namun dari standar keselamatan, keamanan pun akan diperhitungkan maka dari itu sudah saatnya kita mencampakan sistem Kufur Demokrasi semacam ini dan menggantinya dengan sistem Islam yang hanya bisa diterapkan apabila Khilafah kembali tegak di bumi ini.

Walahu alam bishowaab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 3

Comment here