Surat Pembaca

Timnas Israel U-20 : Antara Olahraga, Ekonomi, dan Bela Politik

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Endah Dwianti, S.E., CA., M.Ak.

(Pengusaha)

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Penolakan Timnas Israel U-20 ke Indonesia kian hari kian ramai di media sosial. Banyak dari masyarakat kita yang simpati terhadap Palestina sehingga kedatangan Israel sebagai negara penjajah menjadi polemik di negara kita.

Dikutip dari CNN Indonesia pada tanggal 25 Maret 2023 bahwa timnas Israel akan mengikui piala dunia U-20 di Indonesia yang akan diadakan di enam provinsi yaitu DKI Jakarta, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Hal ini tentu saja mengundang banyak penolakan dari beberapa tokoh Indonesia salah satunya ketua DPP PDIP bidang keagamaan dan kepercayaan kepada Tuhan, menurut Hamka Haq yang dikutip dari media online CNN Indonesia pada tanggal 23 Maret 2023 beliau mengatakan bahwa penolakan terhadap Israel itu berdasarkan prinsip Bung Karno, bahwa Bung Karno tidak akan mengakui negara Israel sebelum memerdekakan Palestina. Sampai sekarang prinsip itu dipegang oleh negara kita, termasuk oleh masyarakat luas.

Dikutip dari VOAIndonesia pada tanggal 25 Maret 20223 diberitakan bahwa Gubernur Bali I Wayan Koster mengirimkan surat resmi kepada Menteri Pemuda dan Olahraga untuk menolak kedatangan timnas Israel untuk bertanding di Bali dalam kompetisi Piala Dunia U20, Jumat (24/3), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengambil kebijakan serupa. Alasan kedua gubernur adalah untuk menggarisbawahi dukungan dan komitmen bagi kemerdekaan Palestina.

Di Balik Piala Dunia

Siapa yang tidak mengenal negara Israel? Sebuah negara penjajah Palestina. Mereka menyerang serta menduduki Palestina. Mereka juga melakukan aksi kejam kepada kaum muslimin. Membombardir, merampas hak kaum muslimin, melakukan aksi kejam pembunuhan serta pemerkosaan. Mereka juga tak memiliki perasaan, menculik dan memenjarakan serta membuat penjara-penjara kaum muslimin untuk menyiksa mereka dengan aksi yang sangat kejam serta tidak berprikemanusiaan. Tidak sampai di sana, mereka juga tidak segan-segan untuk mengolok-olok kaum muslimin, menjatuhkan harga diri mereka, membakar Al-Qur”an, membakar masjid dan rumah-rumah kaum muslimin. Sungguh aksi yang sangat menyedihkan dan sangat bejat.

Perhelatan piala dunia tentu saja menjadi ajang cuan bagi negara kita Indonesia. Faktor ekonomi inilah yang menjadi keuntungan sangat besar bagi Indonesia. Berapa banyak materi yang akan didapatkan Indonesia dari sisi penontonnya, juga wisatawan yang akan bertandang untuk menyaksikan piala dunia. Apabila banyak penonton serta wisatawan datang ke negara kita tentu saja perhotelan akan ramai serta akan menambah pundi-pundi bagi negara kita Indonesia.

Namun, apakah ini semua sebanding dengan penderitaan saudara-saudara muslim kita di Palestina? Tentu saja tidak! Tidak akan ada yang bisa membayar darah saudara-saudara kaum muslimin di Palestina. Darah mereka tidak bisa dibayar oleh acara piala dunia yang bertaburkan materi dunia. Darah mereka terlalu suci dan tidak bisa digantikan oleh apa pun juga di dunia apalagi hanya sekadar gelaran piala dunia.

Tidak hanya menolak kedatangan Israel, muslim yang satu dengan muslim yang lain merupakan saudara begitulah kata Baginda Nabi Muhammad Saw. Bukan hanya sekadar menolak kedatangan negara Israel ke Indonesia, tetapi permasalahn Israel dan Palestina membutuhkan solusi tuntas. Kaum muslimin membutuhkan perlindungan. Tidak ada yang boleh menjatuhkan harkat, martabat, dan derajat kaum muslimin.

Negara Israel hanya dapat diperangi oleh sebuah negara adidaya yang kuat yaitu negara yang menjalankan sistem Islam. Negara yang seperti itulah akan melindungi, memerangi, serta memberikan perlawanan terhadap aksi-aksi yang menjatuhkan harga diri kaum muslimin dan Islam. Tidak ada perisai yang berani melakukan perlawanan aksi Israel selain kekuatan sistem Islam.

Wallahualam bissawab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 2

Comment here