wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian. Transportasi juga sarana untuk mempermudah manusia melakukan banyak hal. Dengan kecanggihan teknologi seperti saat ini, banyak perusahaan yang uji coba hasil karyanya untuk mewujudkan impian manusia agar lebih instan dan mudah dalam berkativitas. Ada yang berhasil adapula gagal.
Di antara negara ASEAN, Indonesia menjadi negara dengan tingkat kematian tergolong tinggi akibat kecelakaan berkendara di jalanan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sejak 2019—2021, Indonesia mengalami peningkatan kecelakaan lalu lintas hingga mencapai 103.645 kasus.(2/9).
Beberapa faktor penyebabnya adalah populasi yang padat, kesalahan manusia, tingginya jumlah pengguna sepeda motor, struktur dan kelengkapan informasi jalan, penerangan jalan, serta faktor kendaraan itu sendiri.
eSAF (rangka pintar ) untuk siapa?
Yang sedang viral di medsos yakni sepeda motor lipat dengan menggunakan rangka eSAF. Sepeda motor dengan kelas tinggi keluaran tahun 2019 yang menggunakan rangka motor eSAF patah dan karatan banyak korban yang berjatuhan dalam hal ini tentu yang banyak dirugikan adalah para konsumen. Perusahaan tidak mau melakukan recall ( pertanggungjawaban) terhadap konsumen. Solusi yang diberikan perusahaan membeli rangka baru yang dianggap tidak adil bagi para konsumen karena letak kesalahan tersebut terletak pada kualitas produk yang menjadi tanggung jawab produsen justru dibebankan pada konsumen dengan mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli rangka baru. inilah potret bobroknya sistem sekuler kapitalis yang mereka pikirkan hanya keuntungan semata tanpa memikirkan keselamatan para pengendara sepeda motor.
Kegagalan transportasi bukanlah sekedar teknik namun kesalahan sistemik. Paradigma salah tersebut bersumber dari paham sekularisme yang menyampingkan aturan agama. Sekularisme yang melahirkan sistem kehidupan kapitalisme telah memandang dunia transportasi sebuah industri yang secara otomatis mempunyai fungsi bisnis bukan fungsi pelayanan.
Dalam Islam negara tetap berperan membina masyarakat untuk memiliki kesadaran agar taat aturan keselamatan lalu lintas. Penyediaan alat transportasi dalam Islam diupayakan seaman dan senyaman mungkin dan tidak akan menyulitkan rakyat. Prinsip pengelolaan transportasi dalam Islam adalah untuk memenuhi kebutuhan publik, bukan mengambil keuntungan. Hanya Islam lah satu-satunya solusi mengatasi beragam masalah umat, penerapan Islam secara menyeluruh dalam semua bidang kehidupan yang aturannya dan undang-undangnya jelas bersumber dari pemilik kehidupan Allah azza wa jalla.Wallahu a’lam bi Ash-Shawaab.
Vitasari
Ibu Peduli Negeri
Views: 6
Comment here