Surat Pembaca

Turunkan Tentara Atas Penjajahan

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– “Perumpamaan kaum mukminin dalam saling menyayangi dan tolong-menolong, bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain akan ikut merasakan sakit, dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.” (HR Muslim)

Gelora dan semangat bela Palestina terus berkumandang di negeri zamrud khatulistiwa. Diantaranya aksi yang dilakukan di patung kuda, kota kembang, dan di depan Kedubes AS. Adapun Massa Aksi yang dilakukan di depan Kedubes AS, menyatakan untuk menghentikan genosida dan menyatakan relokasi bukan solusi. (tempo.co, 20/4).

Adapun rencana relokasi 1000 warga Gaza ke Indonesia, barangkali adalah respon awal buah dari keimanan juga berkasih sayang sesama muslim. Hanya saja yang perlu diperhatikan dari sudut pandang lain, yaitu upaya relokasi justru menghantarkan pada pengosongan wilayah Palestina. Dan secara tidak langsung akan memuluskan rencana biadab juga keji, dari Zionis Laknatullah Israel.

Relokasi Bukan Solusi

Presiden Yordania King Abdullah dan Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi, sebelumnya telah mengajak Liga Arab untuk mengeluarkan sikap atas genosida yang terjadi di Palestina. Pada 1 Februari 2025 lalu, Liga Arab telah mengkonfirmasikan bahwa menolak segala bentuk kompromisasi atas hak-hak Palestina yang tidak bisa dicabut, baik melalui penggusuran, evakuasi maupun relokasi atas nama keadaan apapun. Sebab yang dikhawatirkan adalah akan menjadi langkah awal untuk membuka peluang “pengosongan” wilayah yang ditentang oleh Liga Arab sendiri. (analisis.republika.co.id, 12/4).

Dalam ushul fiqh ada prinsip “al-Ghayatu la Tubarriru al-Wasilah”, yang artinya bahwa tujuan yang mulia tidak dapat membenarkan dengan segala cara (tanpa menimbang haq dan bathil). Karenanya, melihat akar masalah dari Palestina adalah penjajahan dan perampasan wilayah oleh Zionis Laknatullah Israel, haruslah dengan solusi menurunkan tentara melawan penjajah. Karena hanya dengan pengusiran penjajah dari tanah Palestina, yang akan menghentikan genosida dan derita warga Palestina.

Turunkan Tentara dan Lawan Penjajahan

Sudah semestinya sebagai ummat yang terjajah, melakukan upaya perlawanan terhadap kebiadaban para penjajah. Sebagai sesama muslim yang beriman kepada hari akhir, maka sudah seharusnya memahami akan urgensitas yaumul hisab (hari pertanggungjawaban). Karenanya, sudah saatnya setiap pemimpin, penguasa dan seluruh tentara kaum muslimin mengambil peran dalam pengusiran penjajahan Israel terhadap Palestina.

Kesadaran penuh atas permasalahan Palestina sebagai masalah keimanan, akan menjadi motor penggerak bagi adanya perlawanan. Tentara muslim yang sudah terlatih, sudah saatnya mengambil peran di garda terdepan dalam upaya perlawanan penjajahan Israel terhadap Palestina. Sungguh, penjajahan hanya bisa terbebas dengan adanya perlawanan atas penjajahan (yaitu menurunkan tentara), keberanian melawan penjajah Israel memang butuh nyali besar. Karenanya perjuangan meneggakkan Khilafah alla minhaj nubuwwah, menjadi urgen dilakukan saat ini. Sebab Khilafah sajalah, yang akan memiliki nyali besar untuk melawan penjajahan Israel Laknatullah.

Wallahu ‘alam bi shawwab

Sahreva Kurniati, S.Pd., C.MT.
Bandung-Jawa Barat
(Penulis & Pegiat Literasi)

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 0

Comment here