Opini

Unbreakable Bond, Jangan Harap Barat Membebaskan Palestina

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Eki Efrilia

wacana-edukasi.com, OPINI– Konflik Palestina-Israel memanas lagi akibat serangan pasukan Israel ke masjid Al Aqsa yang mengakibatkan banyak jama’ah luka-luka pada 5 April 2023. Hal ini mengakibatkan manuver saling serang antara pasukan milisi Palestina dengan pasukan Israel, dimana pasukan milisi yang berada di Lebanon menembakkan puluhan roket ke Israel pada Kamis, 6 April 2023 yang kemudian dibalas Israel dengan menembakkan granat di dekat kamp pengungsian warga Palestina di wilayah Tirus Lebanon pada Jumat, 7 April 2023. (CNN Indonesia, 8 April 2023)

Lebih lanjut artikel tersebut di atas juga menyampaikan bahwa Amerika Serikat malah memberikan dukungannya kepada Israel karena tindakan Palestina tersebut dianggap membahayakan Lebanon, seperti pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel yang dilansir dari AFP:
“Menargetkan warga sipil tak berdosa dari bangsa mana pun tidak masuk akal. Amerika Serikat mendukung pemerintah dan rakyat Israel.”

Bagi mata awam, tentu saja dukungan ini sangat ‘aneh’, karena dapat dilihat jelas, siapa sebetulnya yang mengawali konflik dengan mengirimkan pasukan untuk memukuli kaum muslimin yang sedang sholat di Masjidil Aqsa sampai banyak yang terluka. Tapi ternyata siapa yang dibela oleh negara yang mendapat julukan ‘Polisi Dunia’ ini?

Hal ini tentu saja tidak aneh lagi bagi kaum pemerhati permasalahan Palestina. Dukungan yang ‘timpang sebelah’ ini sudah sering negara besar ini lakukan. Dan ternyata hal ini berawal dari hubungan Unbreakable Bond (ikatan yang tak pernah putus) antara Amerika Serikat dan Israel, seperti yang pernah disampaikan pada 2016 oleh Presiden AS ke 44 Barack Obama dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Menurut Dennis Ross, Distinguished Fellow dari Washington Institute for Near East Policy, hubungan strategis yang sangat erat dan saling membantu antara Amerika Serikat dan Israel adalah untuk mencapai tujuan geopolitik di Timur Tengah dan sekitarnya. Mereka saling menjaga keamanan di dalam dan luar negeri, berbagi informasi intelijen, melakukan latihan militer serta berkolaborasi meningkatkan teknologi. Kepentingan utama Amerika Serikat di Timur Tengah adalah minyak mentah dan Timur Tengah adalah penghasil terbesarnya yang pada 2021 31,3% minyak mentah dunia dihasilkan oleh wilayah ini. Keberadaan Israel di sana, yang mempunyai hubungan Unbreakable Bond dengannya tentu saja sangat menguntungkan AS. (CNBC Indonesia, 13 April 2023)

Penderitaan pedih rakyat Palestina akibat penjajahan Israel begitu panjangnya, bermula dari deklarasi para pemuka Yahudi yang mendirikan negara Israel di tanah Palestina pada 15 Mei 1948. Berarti sudah 75 tahun rakyat Palestina menderita di bawah kaki penjajah Israel yang kejam.

Banyak kalangan yang masih berharap, konflik Palestina-Israel bisa selesai dengan bantuan Amerika Serikat, si negara besar yang akan menjadi penengah keduanya. Padahal sudah jelas disampaikan oleh para petinggi-petingginya dan secara kasat mata juga sangat nampak, hubungan Unbreakable Bond ini. Apakah kita masih berharap negara kapitalis ini bisa mengubah nasib rakyat Palestina menjadi lebih baik?

Kaum muslimin, sebagai umatNya sudah seharusnya pantang berharap kepada kaum kafir untuk menyelesaikan nasib saudaranya, dalam hal ini nasib bangsa Palestina. Permasalahan Palestina hanya bisa diselesaikan apabila seluruh hukum Allah ditegakkan di muka bumi. Apabila hukum Allah telah tegak berdiri maka semua permasalahan kaum muslimin, bahkan permasalahan umat manusia di seluruh dunia dapat diselesaikan. Karena, seluruh permukaan bumi dan segala isinya adalah milik Allah Subhanahu wa ta’ala, jadi Dia jugalah yang berhak mengatur kehidupan manusia di dunia dengan segala aturanNya yang sudah lengkap ada dalam Al Qur’an dan As-Sunnah.

Hal ini telah dibuktikan saat Islam ditegakkan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam dalam peristiwa Hijrah yang kemudian dilanjutkan oleh para Khalifah penerusnya, dimana Islam menjadi mercusuar dunia, pemberi cahaya di saat dunia dalam kondisi gelap gulita.

Khusus untuk Palestina, penjagaan sistem Islam di masa itu begitu luar biasa, seperti yang dilakukan oleh Sultan Hamid II saat ia akan disuap oleh Herzl (Kepala Asosiasi Zionis) agar ia bersedia menempatkan orang-orang Yahudi di Palestina dengan imbalan uang 150 juta poundsterling khusus untuk Sultan, membayar semua utang Pemerintah Utsmaniyah yang mencapai 33 juta poundsterling, membangun kapal induk untuk pemerintah dengan biaya 120 juta Frank, memberi pinjaman 5 juta poundsterling tanpa bunga dan membangun Universitas Utsmaniyah di Palestina. Sultan menyadari bahwa ia akan disuap oleh Herzl agar bisa didirikan rumah nasional bagi orang-orang Yahudi di Palestina, maka ia mengusir Herzl dengan ‘cara yang kejam’. Dalam memoarnya Sultan Hamid II  menyatakan kenapa ia tidak mau menandatangani surat yang diajukan Herzl,” Aku tidak bisa menjual meskipun sejengkal dari wilayah ini. Sebab tanah-tanah itu bukan milikku melainkan milik rakyatku. Rakyatku telah mendapatkan negeri ini dengan pertumpahan darah, dan kemudian menyiraminya juga dengan darahnya. Aku pun pernah menyiraminya. Bahkan kami tidak akan mengizinkan seorangpun merampoknya dari anda. Hendaklah orang-orang Yahudi itu menyimpan jutaan uang mereka. Adapun jika pemerintahan ini runtuh dan terbagi-bagi, maka kaum Yahudi bisa mendapatkan tanah Palestina gratis. Kami sungguh tidak akan pernah membagi pemerintahan negeri ini, kecuali setelah melangkahi mayat-mayat kami. Aku tidak akan membaginya dengan tujuan apapun.”

Maa Syaa Allah, seorang pemimpin yang lahir dari tegaknya Islam secara menyeluruh akan membela mati-matian wilayahnya sampai titik darah penghabisan seperti yang dilakukan Sultan Hamid II. Sehingga, tugas utama kaum muslimin saat ini untuk membebaskan rakyat Palestina dan seluruh umat yang tertindas adalah mewujudkan sebuah sistem Islam yang tegak di bawah garis kenabian, dimana pemimpinnya adalah pemimpin yang adil dan takut hanya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 41

Comment here