Surat Pembaca

Vaksin Sokong Wisata

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com– Mengawali tahun 2022 dan dalam rangka memperingati 44 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia (HUT ke-44 pasar modal Indonesia), Self-Regulatory Organization (SRO) pasar modal yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Vaksinasi Ganesha Ikatan Alumni ITB kembali melanjutkan kegiatan Vaksinasi untuk mendukung program pemerintah dalam penanganan dan pencegahan pandemi Covid-19 (investor.id, 07/01/22).

Capaian yang belum memenuhi target mengundang perhatian untuk pelaksanaan percepatan dan pemerataan vaksinasi, karena kota Singkawang memiliki kegiatan budaya rutin tahunan yaitu Imlek dan Cap Go Meh yang tahun ini diperkirakan akan kembali marak setelah jumlah kasus harian Covid-19 sudah mereda. Daya tarik Singkawang pada bulan Februari nanti diperkirakan akan menjadi magnet kuat bagi wisatawan sehingga mobilitas dan interaksi masyarakat cukup tinggi di dalam dan daerah sekitarnya.

Adanya upaya menggencarkan vaksinasi oleh beberapa pihak dengan dorongan membuka kembali sektor wisata saat Imlek dan Cap Go Meh adalah hal yang disayangkan mengingat dalam hal ini nyawa rakyatlah yang dipertaruhkan.

Rencana pengaktifan kembali magnet pariwisata akan berbagai tempat publik saat angka penderita covid belum juga mereda patut untuk ditinjau kembali. Sebab, Vaksinasi bukanlah jaminan bahwa penyebaran virus covid sudah terhenti. Jangan sampai hanya karena mengejar keuntungan demi menaikkan ekonomi, justru rakyat yang menjadi korban.

Inilah wajah kebijakan dalam sistem demokrasi kapitalisme yang didesain untuk memuluskan kepentingan para pemilik modal. Segala pertimbangan didasarkan pada untung atau rugi, maka wajar jika ditemui kebijakan yang tampak inkonsisten. Seolah memihak kepentingan rakyat, tapi nyatanya tidaklah demikian.

Berbeda sekali dengan Islam. Dalam Islam tugas seorang pemimpin ialah mengurusi urusan rakyat, di tengah situasi pandemi seperti saat ini Islam akan lebih mengutamakan terpenuhinya kebutuhan primer dan sekunder rakyat yang didanai dengan harta baitul mal hasil dari pengelolaan mandiri SDA oleh negara.

Mengingat wisata termasuk kebutuhan tersier, maka tak terlalu diprioritaskan. Terlebih kegiatan berwisata akan mengundang kerumunan yang mendatangkan kemungkinan mudah tersebarnya virus Corona. Dengan mudhorot yang ada maka negara dalam Islam akan mengambil langkah melakukan Lockdown secara total hingga terputus rantai penyebaran virus ini dan kemudian secara alami berbagai aktivitas kehidupan bisa dilaksanakan kembali.

Agustin Pratiwi
Mempawah-Kalimantan Barat

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 8

Comment here