wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Viralnya jalan rusak di Lampung berakhir dengan kunjungan Presiden dan kucuran dana dari pusat. Masyarakat Lampung berharap perbaikan jalan bisa dilaksanakan secara menyeluruh, tidak hanya di daerah yang viral saja. Dikutip Bbc.com, Rabu (03/05/2023)
Walau bagaimanapun, tugas menyediakan fasilitas jalan yang layak adalah tugas negara. Namun, Saat ini pemerintah daerah abai akan tugasnya. Pengawasan dari pemerintahan pusat pun lemah. Hingga masyarakat memilih membuat konten viral, demi mendapatkan solusi. Semua menggambarkan betapa lemahnya sistem pengurusan umat berdasarkan demokrasi, yang tidak sepenuh hati memenuhi hak-hak rakyat.
Pemimpin dalam sistem demokrasi seringnya ingkar janji. Janji-janji hanyalah pemanis ucapan ketika ia masih status calon pejabat. Saat sudah menjabat, ada banyak hal janji yang dilupakan. Karenanya, pemimpin model ini tidak layak untuk diserahkan amanah untuk memimpin sebuah negara. Semestinya, pemimpin peduli dengan keadaan rakyat sebab mereka sejatinya adalah pelayan masyarakat yang berkeharusan dalam memenuhi kebutuhan rakyat.
Islam menjadikan pemimpin sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dan akan memberikan amanah kepada individu yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi, termasuk membangun fasilitas-fasilitas jalan dan infrastruktur lainnya untuk memudahkan kehidupan. Agar rakyat mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
Rakyat berhak untuk menyampaikan aspirasinya, bahkan harus melaksanakan muhasabah lil hukam. Hal itu juga dapat dilakukan oleh wakil rakyat yang terhimpun dalam Majelis Umat yang secara aktif memantau perkara-perkara umat yang terjadi dan menyampaikannya kepada Imam (Pemimpin). Dengan begitu, setiap problem segera ditangani dan tidak berlarut-larut terabaikan. Wallahu’alam bishshawab!
Oleh Eva Ariska Mansur (Anggota Ngaji Diksi Aceh)
Views: 24
Comment here