Opini

Warga Palestina Diserang, Saat Menerima Bantuan

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Sumariya (Anggota LISMA Bali)

wacana-edukasi.com, OPINI-– Sebanyak 112 warga Gaza tewas usai tentara Zionis menembaki mereka yang tengah berkerumun untuk mendapatkan bantuan makanan pada Kamis (29/2/2024). Alih-alih mengakui, tentara Zionis malah membela diri. Mereka mengklaim, sebelum kejadian pihaknya berusaha membantu truk yang mengangkut bantuan sampai tujuan. Banyaknya warga Gaza yang meninggal disebutkannya lantaran terinjak-injak bahkan terlindas truk. Dikutip dari BBC, seorang saksi mata, Kamel Abu Nahel menyampaikan, ia ditembaki tentara Zionis ketika mendapatkan bantuan berupa tepung dan kaleng makanan. Aksi tentara Zionis itu menyebabkan sopir truk menjadi panik dan langsung menginjak gas. Alhasil, banyak warga yang tertabrak truk, termasuk Kamel. (www.suara.com)

Kelompok militer Palestina Hamas juga membantah pernyataan IDF. Mereka mengaku mengantongi bukti adanya penembakan ke arah warga. Tentu saja kabar ini semakin menyesakkan hati sekaligus mengkonfirmasi bahwa bantuan yang dibutuhkan muslim Gaza sejatinya bukan sekedar bantuan logistik, obat-obatan, selimut, pakaian dan sejenisnya. Bantuan tersebut memang dapat memenuhi kebutuhan harian mereka, namun faktanya belum tentu dapat didistribusikan. Baik pengirim bantuan maupun kaum muslimin Gaza sama-sama harus mempertaruhkan nyawa.

Kebengisan tentara Zionis tidak akan berhenti sampai di sini, terlebih ketika mendekati bulan Ramadhan. Dari kejadian-kejadian sebelumnya, serangan tentara Zionis akan semakin ditingkatkan kepada kaum muslimin Palestina ketika bulan Ramadhan tiba. Warga Gaza tidak aman di tanah mereka sendiri. Mereka dibantai, mereka diusir, dibunuh tanpa ampun. Mereka kekurangan bahan makanan, pakaian, obat-obatan, penderitaan mereka sudah tidak bisa digambarkan dengan kata-kata lagi. Namun yang memalukan, Pemimpin kaum muslimin tetap diam. Alih-alih mengirimkan pasukan untuk mengusir Zionis dari Palestina, Mesir justru membangun tembok tinggi menjulang di perbatasan Rafah. Warga sipil yang ingin membantu saudara muslimnya di Gaza, justru ditangkap dengan tuduhan peredaran narkoba. Sementara negeri Muslim lainnya di sekitar Palestina justru sibuk hanya dengan memberi kecaman hanya melakukan show off force tentara mereka kepada publik, sibuk dengan diplomasi-diplomasi di PBB. Padahal sangat diketahui tidak ada kontribusi PBB sama sekali dalam upaya penyelamatan kaum muslimin Palestina, sekalipun mereka mengklaim telah membuat resolusi-resolusi, nyatanya resolusi itu tidak memberi pengaruh sedikitpun untuk menghentikan penjajahan Zionis. Pada faktanya, penjajahan Zionis akan semakin brutal. PBB juga tetap akan duduk manis dengan seruan-seruan kosong. Pemimpin-pemimpin muslim juga tetap diam dengan kecaman kosong. Semua itu adalah keniscayaan selama sistem kehidupan dunia dikendalikan oleh ideologi Kapitalisme.

Penjajahan Zionis atas Palestina adalah gambaran pertarungan antara peradaban Barat dengan ideologi Kapitalismenya dengan peradaban Islam. Fakta sejarah menunjukkan penjajahan Zionis di Palestina memang direstui oleh dunia Internasional Kapitalisme. Penjajah Zionis dilahirkan oleh Inggris melalui perjanjian Balfour yang kemudian dibidani oleh PBB dan selanjutnya diasuh menjadi anak emas oleh Amerika Serikat, pemegang ideologi Kapitalisme saat ini. Sebagaimana sifat ideologi yang ingin terus berkuasa, maka pembawa ideologi akan terus berusaha agar ideologi mereka tetap eksis di tengah-tengah umat. Untuk itu sekalipun kaum muslimin Gaza telah mendapatkan penderitaan yang begitu parah, sejatinya kondisi tersebut akan terus dipelihara. Penjajah Zionis memang dipasang di tanah Palestina, sebagai penjaga kepentingan negara Kapitalisme di tanah kaum muslimin.

Sementara itu, ketika sistem kehidupan dunia dikendalikan oleh ideologi Islam dengan representasi Daulah Khilafah, kaum muslimin di Palestina mendapatkan perlindungan begitu luar biasa dari Khilafah. Tanah Palestina adalah tanah kharajiyah kaum muslimin yang telah dibebaskan di masa Khalifah Umar bin Khattab. Ketika Palestina berada di dalam kekuasaan tentara Salib, panglima Shalahuddin al-Ayyubi kembali merebut tanah suci Palestina, hingga sampai pada masa Khilafah Utsmaniyah Palestina dijaga oleh tentara-tentara kaum muslimin. Sultan Abdul Hamid II, menjaga Palestina dengan sepenuh jiwa, tatkala Theodor Herzl, pencetus negara Zionis meminta sedikit tanah di Palestina, dengan serta murtad Sultan Abdul Hamid II mengutimatum Theodore Herzl dan mengusirnya. Ketika Khilafah masih ada, kaum muslimin Palestina dilindungi dari penjajahan, menganiayaan, penyiksaan dan kezaliman yang dibuat musuh-musuh Islam. Umat harus menyadari hal ini, bahwa solusi hakiki bagi warga Gaza Palestina hanyalah dengan hadirnya Khilafah sang junnah (perisai) kaum muslimin.

Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya seorang Imam itu (laksana) perisai. Dia akan dijadikan perisai, di mana orang akan berperang di belakangnya dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan adil, maka dengannya, dia akan mendapatkan pahala. Tetapi jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/azab karenanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Memang saat ini Khilafah telah tiada, untuk itu sebuah kewajiban bagi kaum muslimin untuk menghadirkannya kembali. Sebab keberadaan Khilafah sendiri adalah fardhu kifayah bagi kaum muslimin.

Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang mati dan di lehernya tidak ada bai’at, maka ia mati seperti keadaan orang jahiliyah.” (HR. Muslim no. 1851)

Oleh karena itu, yang perlu dilakukan oleh umat saat ini adalah melakukan dakwah politis dalam rangka menyadarkan pemikiran umat, agar berlepas dari ideologi Kapitalisme. Sebab, karena ideologi ini kaum muslimin menjadi umat terpuruk di segala lini kehidupan. Kaum muslimin harus sadar hanya dengan mengambil Islam sebagai ideologi, mereka akan menjadi umat terbaik sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Ali Imran: 104. Dan dakwah yang demikian, hanya bisa dilakukan bersama kelompok Islam ideologis yang mengikuti metode dakwah Rasulullah SAW.

Wallahu a’lam bishshawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 9

Comment here