Wacana-edukasi.com — Kenyataan pahit menyapa negeri ini jauh sebelum datangnya pandemi. Stunting menjadi ancaman bagi generasi muslim. Negeri ini menduduki peringkat keempat dunia dan kedua Asia Tenggara kasus tertinggi balita stunting (20/12).
Peringkat tersebut bukanlah sebuah prestasi, melainkan sebuah ancaman akan hilangnya generasi muslim tonggak peradaban. Jika banyak balita muslim yang stunting, maka harus diwaspadai agar tidak kehilangan genarasi terbaiknya.
Tentu, waspada akan bahaya kehilangan generasi akibat balita stunting menjadi tanggung jawab semua pihak. Keluarga yang menjadi tempat tumbuh kembang balita tak bisa disalahkan sepenuhnya. Pasalnya, sebagai rakyat miskin, mereka sudah terseok-seok berupaya memenuhi kebutuhan pokoknya di dalam sistem kapitalisme ini.
Seyogiayanya negara harus memperhatikan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat secara intensif. Bahkan negara seharusnya memperhatikan asupan gizi tiap individu rakyat. Sehingga saat peran negara ada, maka kepala keluarga akan mudah memenuhi asupan gizi anggota keluarganya. Dengan demikian, generasi muslim tetap terjaga.
Afiyah Rasyad
Probolinggo, Jawa Timur
Views: 2
Comment here