Surat Pembaca

Waspada, Kasus DBD Mulai Meningkat

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Ajeng Erni S

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA— Data Kementerian Kesehatan, mencatat jumlah kasus DBD meningkat dari 73.518 pada tahun 2021 menjadi 131.265 pada tahun 2022. Selain itu, jumlah kematian meningkat dari 705 pada tahun 2021 menjadi 1.183 pada tahun 2022. Mirisnya, 73% dari 1.183 orang yang meninggal akibat demam berdarah adalah anak-anak berusia 0 hingga 14 tahun, angka ini diperkirakan akan terus meningkat (Kompas.id, 05/02/2024).

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Namun, DBD adalah penyakit yang dapat dicegah. Salah satunya dengan cara gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan menciptakan lingkungan yang bersih dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Semua itu tentu membutuhkan dukungan masyarakat dan negara yang menjadi garda terdepan dalam hal menjamin kesehatan dan keselamatan individu rakyat. Akan tetapi, di dalam sistem kapitalisme sekuler ini, tidak ada jaminan kesehatan bagi setiap individu rakyat. Hal ini terlihat dari komersialisasi bidang kesehatan yang membebani masyarakat. Adanya mekanisme BPJS tidak bisa disebut sebagai jaminan kesehatan sebab rakyat harus membayar premi tiap bulan dan pelayanannya pun didapat dengan prosedur yang rumit.

Sementara hari ini kemiskinan melanda, rakyat dihadapkan pada kesulitan hidup akibat diterapkannya ekonomi kapitalisme. Bagaimana mungkin bisa hidup dengan lingkungan yang sehat, jika memiliki rumah ideal dan asri saja tidak mampu. Bahkan, tidak sedikit dari masyarakat yang tidak memiliki tempat tinggal. Di sisi lain, tidak adanya daya tahan tubuh yang kuat untuk mencegah penularan penyakit seperti DBD, sebab tidak ada jaminan terpenuhinya kebutuhan pangan yang layak dan bergizi.

Hal ini berbeda dalam sistem Islam. Dalam Islam, kesehatan adalah kebutuhan dasar yang wajib dipenuhi negara atas rakyatnya. Negara akan bertanggung jawab langsung terhadap kelestarian kesehatan rakyatnya, yakni dengan memfasilitasi pelayanan kesehatan yang terbaik dan dapat diakses secara gratis untuk seluruh masyarakat tanpa membedakan latar belakangnya.
Apalagi kekuasaan dalam Islam sebagai amanah yang akan dipertanggungjawabkan kelak di akherat.

Di samping itu, negara akan memastikan masyarakat memiliki tempat tinggal yang layak dengan tata ruang kota yang rapi, bersih dan ideal. Selain itu negara juga akan melakukan edukasi yang mendorong masyarakat menerapkan pola hidup sehat, sehingga tercipta lingkungan sehat dan kondusif.

Sebagaimana Rasulullah Saw. bersabda “Sesungguhnya Allah Maha indah dan mencintai keindahan, Maha bersih dan mencintai kebersihan, Maha mulia dan mencintai kemuliaan. Karena itu, bersihkanlah rumah dan halaman kalian dan janganlah kalian menyerupai orang-orang yahudi” (HR. Tirmidzi dan Abu Ya’la).

Dengan demikian, kasus DBD dan penyakit menular lainnya, sejatinya akan tuntas melalui penerapan aturan Islam dalam segala aspek kehidupan. Wallahu’alam bishawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 14

Comment here