Surat Pembaca

Waspada Sindrom Barbie

blank
Bagikan di media sosialmu

Sindrom Barbie adalah istilah ketika seseorang menginginkan bentuk tubuh dan gaya terbaru yang ada pada boneka Barbie. Seseorang dengan sindrom ini berpendapat bahwa boneka Barbie memiliki bentuk tubuh yang proporsional. Model asal Ukraina, Valeria Lukyanova, mendapat sorotan media massa ketika dirinya mengubah penampilannya secara keseluruhan menyerupai boneka Barbie.

Oleh: Azimatur Rosyida

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Terhitung baru empat hari rilis, film Barbie yang tayang serentak pada 21 Juli 2023 mampu pecahkan rekor box office. Film ini telah hasilkan Rp 5 triliun karya sutradara perempuan terlaris dunia (jawapos.com, 25/07/23).

Mulai dari fashion hingga life style ala Barbie menjadi trend di media masa. Para artis berbondong-bondong meramaikan jagad dunia maya dengan berpose dan berdandan layaknya Barbie. Berawal dari boneka yang mendunia sejak tahun 1971, kini dihadirkan dalam bentuk film yang diperankan oleh manusia. Seolah imajinasi para penggemar Barbie terwujud dalam dunia nyata. Tanpa disadari ada bahaya yang mengancam paradigma berpikir dan tingkah laku generasi muda.

Sindrom Barbie

Sindrom Barbie adalah istilah ketika seseorang menginginkan bentuk tubuh dan gaya terbaru yang ada pada boneka Barbie. Seseorang dengan sindrom ini berpendapat bahwa boneka Barbie memiliki bentuk tubuh yang proporsional. Model asal Ukraina, Valeria Lukyanova, mendapat sorotan media massa ketika dirinya mengubah penampilannya secara keseluruhan menyerupai boneka Barbie. Bahkan ia sudah melakukan operasi payudara dan melakukan diet khusus untuk merampingkan tubuhnya.

Ketika seseorang memiliki pemikiran tertentu, berikutnya pasti akan berpengaruh kepada tingkah laku yang mencerminkan pemikiran tersebut. Di saat sosok Barbie ini menjadi idola generasi, bukan mustahil generasi muda atau anak-anak akan meniru gaya berbusana yang menampilkan aurat dan bentuk tubuh, make up glamor, pergaulan laki-laki perempuan tanpa batas, gaya berbicara minim adab, dan gaya hidup lainnya.

Film Barbie ini juga hendak memberikan standart atau penilaian bahwa perempuan berharga karena kecantikan dan bentuk tubuh. Sehingga laki-laki rela berkorban apapun untuk mendapatkannya. Perempuan menjadi lahan subur untuk dijadikan objek komersial. Ujung-ujungnya yang diuntungkan adalah pengusaha besar platform dunia seperti netflix, viu, tiktok, instagram, dan lainnya. Belum lagi industri komestik dan busana juga tak kalah untung.

Culture Strike 4F

Di tengah arus hijrah milenial dan tren hijab yang masif, masih ada ancaman berbahaya yang dikemas secara halus yang dikenal dengan culture strike atau serangan budaya. Apalagi di era generasi Z 4.0 yang sejak lahir sudah bersentuhan dengan gadget. Hanya dengan satu alat di tangan, segala informasi yang bersifat lokal maupun global tidak bisa dibendung lagi.

Culture strike berimplikasi pada tergerusnya moral generasi, meliputi 4F, yakni fun, food, fashion, film. Peradaban yang berkiblat kepada liberalisme saat ini telah ‘memanjakan’ mata dan telinga umat manusia dengan segala macam tontonan dan hiburan yang melenakan. Namun berujung pada hilangnya moral generasi dan hilangnya standart halal haram di mata Allah.

Islam Menyelamatkan Generasi

Sangat rendah ketika menilai perempuan hanya dari kecantikan dan tubuhnya. Islam memuliakan perempuan karena peran, bukan fisik. Sepanjang kejayaan peradaban Islam, perempuan tidak pernah dijadikan sebagai objek komersial atau karya seni indah yang semua laki-laki bebas menikmati tanpa batas layaknya di peradaban kapitalis sekuler saat ini.

Dalam Islam, perempuan mulia karena ia menjaga aurat agar tertutup dari pandangan laki-laki yang haram melihatnya. Perempuan mulia karena ia menjadi istri salihah bagi suaminya. Perempuan mulia karena ia menjadi ibu bagi anak-anaknya. Perempuan mulia karena keilmuan atau keahlian yang ia miliki memberikan kontribusi besar kepada umat.

Rasulullah SAW bersabda, “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah perempuan salihah.” (HR Muslim).

Rasulullah SAW juga bersabda, “Jika seorang perempuan selalu menjaga shalatnya 5 waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya sebagaimana syariat mengaturnya, dan taat kepada suaminya. Maka, dikatakan kepada perempuan tersebut, ‘Masuklah ke surga melalui pintu manapun yang kalian inginkan.” (HR. Ahmad).

Surga adalah perhargaan tertinggi yang Allah berikan kepada perempuan. Penghargaan tiada batas jika dibanding dengan kenikmatan duniawi yang hanya setetes.

Allah juga sudah menetapkan standart kemuliaan perempuan ada pada amalnya, ketakwaannya. Allah berfirman dalam Quran Surat Al-Hujurat ayat 13, “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.”
[Wallahua’lam]

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 31

Comment here