wacana-edukasi.com, Sebanyak 170 lebih warga negara Cina kembali datang ke Indonesia melalui Bandara Soekarno—Hatta (Soetta), Tangerang, Banten pada Sabtu 15 Mei 2021. Video kedatangan mereka di Tanah Air viral di media (sindonews.com, 17/05/2021).
Terkait masuknya 85 WNA ke Indonesia dibenarkan oleh Dikrektorat Jenderal Imigrasi. Arya Pradhana Anggakara, kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi, mengatakan, puluhan warga Cina itu menyewa pesawat untuk masuk ke Indonesia. Mereka menumpangi pesawat China Southern Airlines (charter flight) dengan nomor penerbangan CZ8353 dan terbang dari Shenzen. Puluhan warga negara Cina itu mendarat di Terminal 3 Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta (Kompas.com, 9/05/2021).
Sangat wajar, apabila masyarakat akhirnya menilai pemerintah tidak konsisten dalam menerapkan aturan pembatasan sosial terkait dengan pengendalian Covid-19 di Indonesia. Hal ini terbukti dari terbitnya izin bekerja Warga Negara Asing (WNA) dari Cina, yang mulai memasuki Indonesia baru-baru ini.
Sangat disayangkan sekali, ketika di tengah hiruk-pikuknya masyarakat ingin mudik, tetapi pemerintah malah mengizinkan WNA Cina masuk ke Indonesia. Seharusnya, kebijakan dibuat secara komprehensif dan kemudian dipikirkan secara detail, dampak implementasi dari masing-masing kebijakan.
Dalam Islam, seorang pemimpin harus bisa mengurus rakyat dan memenuhi kebutuhan mendasarnya. Selain itu juga harus bisa menjadi perisai, yang mampu melindungi rakyat dari musuh dan keadaan buruk yang lainnya.
Sebagaimana dengan sabda Rasulullah SWT “Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibandingnya terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR. Nasai 3987, Turmudzi 1455, dan dishahihkan al-Albani).
Di masa pandemi ini, sudah menjadi keharusan pemerintah memilih untuk lebih menjaga kesehatan rakyatnya. Merujuk Islam yang mayoritas penduduk di negeri ini, maka jangan sampai abainya pemerintah malah membahayakan rakyatnya sendiri.
Dari hal ini kita juga bisa melihat lemahnya aturan yang dibuat oleh manusia (kapitalisme sekuler) yang telah gagal menyelesaikan masalah pandemi. Sudah saatnya wajib bagi umat Islam melahirkan pemimpin yang mau menerapkan aturan Islam secara kafah (menyeluruh).
Vitri
Sedayu Bantul DIY
Views: 0
Comment here